Minggu 03 Maret 2024
KUASA ROH KUDUS VS BERHALA
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 19:13-14
Sabda Renungan : “Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa. AYT: Jadi, firman Tuhan terus bertumbuh dan berkuasa.” (Kisah Para Rasul 19:19-20)
Kota Efesus yang sangat terbuka kepada penyembahan berhala dewi Artemis membawa pengaruh buruk kepada penduduknya. Tidak heran penduduknya bermain-main dengan ilmu sihir dan spiritisme membuat para pelakunya terbuka kepada pengaruh setan yang kuat dan sering juga dirasuk oleh setan itu sendiri. Ada seorang Imam kepala Yahudi bernama Skewa yang mempunyai tujuh orang anak mereka sangat mengagumi Paulus Karena melakukan berbagai mukjizat dalam nama Yesus.
Menyadari sihir mereka tak berdaya mereka meniru rasul Paulus dengan doa ala tukang sihir “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus”. Tetapi roh jahat menjawab: “Yesus aku kenal, Paulus aku ketahui, tetapi kamu siapakah kamu”. Roh jahat itu menyerang mereka sehingga mereka lari dari rumah orang kerasukan yang mereka doakan. Peristiwa itu tersiar, membuat semakin banyak orang yang percaya dengan sukarela penduduk menyerahkan kitab-kitab dan media-media sihir untuk dibakar di hadapan umum. Hal itu menunjukkan bahwa para petobat baru itu segera diajarkan dan diberi motivasi agar meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang bertentangan dengan firman Tuhan.
Demetrius adalah tukang perak pembuat kuil-kuil Dewi Artemis yang sangat maju sehingga mempunyai karyawan yang cukup banyak. Kemajuan Injil telah membuat penduduk meninggalkan penyembahan kepada dewi Artemis sehingga usaha Demetrius terancam bangkrut. Demetrius pun menghasut penduduk untuk melawan pemberitaan Injil oleh para rasul. Bukan hanya pemberitaan Injil tetapi orang Yahudi penentang penyembah berhala pun mereka serang. Dalam hal ini rasul Paulus sebagai pemberita Injil dan juga orang Yahudi menjadi sasaran empuk bagi Demetrius karena mempunyai kelemahan ganda. Tetapi panitera kota tampil menenangkan suasana huru-hara yang terjadi di Efesus dengan mengadakan pembelaan kepada pemberita Injil seperti Paulus, Silas, Apolos, Timotius dan Gayus. Penduduk mendengar petunjuk dari panitera kota sehingga huru-hara pun dapat ditenangkan.
Sesungguhnya keadaan ini tidak terpisahkan pada janji Tuhan kepada Paulus. Allah selalu pegang kendali walaupun tidak secara langsung. Sebab Dia mampu dan berkuasa memakai siapa saja agar kehendak-Nya terlaksana. Suasana huru-hara terkendali agar Paulus dan kawan-kawannya aman, sesuai dengan janji-Nya akan selalu menyertai Paulus dan tak akan membiarkan seorangpun untuk mencelakainya. (MT)