Kamis 29 Februari 2024
ALLAH YANG TAK DIKENAL
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 17:16-34
Sabda Renungan : “Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.” (Kisah Para Rasul 17:23)
Gerakan penginjilan rasul Paulus, Silas dan anak rohani Paulus bernama Timotius tak terhentikan karena Roh Kuduslah yang menuntun mereka. Upaya-upaya dari segala pihak untuk menghentikan mereka hanya membuat laju pengerakkan mereka semakin jauh melangkah dalam memberitakan Injil. Roh Kuduslah yang menuntun mereka hingga tiba di Athena. Menurut Paulus kota Athena mungkin adalah kota seni karena berhala yang disembah penduduk Athena. Berdasarkan fakta itu Paulus berdiskusi dengan orang Yahudi dan orang Yunani yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Dia juga berdiskusi dengan para filsuf dari golongan Epikurus dan Stoa. Penduduk Athena sangat beragam tetapi pada prinsipnya mereka adalah penyembah berhala.
Ketika rasul Paulus memberitakan Injil cukup mendapat sambutan walau pun mereka merasa aneh karena sangat bertentangan dengan ajaran yang sudah sangat biasa bagi mereka. Sambutan makin terbuka karena penduduk Athena sangat tertarik dengan segala sesuatu yang baru. Fakta yang ditemukan rasul Paulus lagi adalah bahwa penduduk Athena sangat giat beribadah kepada berhala-berhala sesembahan mereka. Paulus mulai bertolak dari sebuah tulisan di mezbah keagamaan Athena “Kepada Allah yang tak dikenal”. Rasul Paulus mengatakan apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya itulah yang akan kuperkenalkan kepada kamu.
Rasul Paulus menyaksikan kenyataan yang terjadi di Athena bahwa mereka sangat giat melakukan kegiatan keagamaan berupa penyembahan-penyembahan kepada patung berhala. Penyembahan berhala biasanya menimbulkan pencemaran kesusilaan oleh para penyembah berhala terbebut. Hal itu bisa terjadi karena berhala yang mereka sembah tidaklah mereka kenal dan juga menyadari bahwa berhala yang mereka sembah itu tidak mengenal mereka bahkan tidak tahu apa yang mereka lakukan. Jadi mereka tidak mempunyai standar moral dari sesembahan yang mereka sembah tanpa mengenalnya.
Paulus yang mengasihi mereka segera memperkenalkan Yesus kepada mereka. Para filsuf Yunani pun berusaha membuat pendapat-pendapat tentang sesembahan yang merupakan sumber segala sesuatu, tetapi juga adalah sesembahan yang tidak dikenal. Ketika penduduk Athena mendengar Injil, banyak yang percaya karena Allah yang tidak dikenal itu dapat dikenal dalam nama Yesus Kristus. (MT)