Sabtu 24 Februari 2024
SOSIALISASI HASIL SIDANG
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 15:22-34
Sabda Renungan : “Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:” (Kisah Para Rasul 15:27-28)
Semua hasil sidang di Yerusalem dituangkan dalam surat keputusan yang dikirim ke Antiokhia. Untuk menyertai Barnabas dan Paulus diutus juga Yudas dan Silas untuk menjelaskan kepada jemaat di Antiokhia yang rata-rata adalah non Yahudi, tentang hasil sidang di Yerusalem. Pada awal pertumbuhan gereja, para rasul masih sangat mentaati pimpinan Roh Kudus, jadi tanpa aturan organisasi buatan manusia sidang di Yerusalem berhasil tanpa adanya bentrokan. Hasil sidang pun sangat berterima oleh jemaat Antiokhia dan sekitarnya. Yudas dan Silas dengan yakin menjelaskan bahwa keputusan sidang di Yerusalem adalah keputusan Roh Kudus. Janji Yesus bahwa Roh Kudus akan memimpin orang percaya terwujud dengan nyata dalam awal pertumbuhan gereja. Terbukti bahwa keputusan-keputusan gereja tidak dibiarkan dibuat oleh manusia, harus diawali dengan doa untuk memperoleh bimbingan Roh Kudus.
Janji Yesus sungguh nyata karena para rasul tetap menjaga kedekatannya dengan Tuhan Yesus, bukan hanya melalui doa tetapi juga melalui perilaku yang tetap terjaga karena sesuai dengan firman Tuhan. Hasil keputusan sidang yang juga adalah keputusan Roh adalah bahwa orang percaya non Yahudi tidak perlu disunat dan tidak juga di ikat aturan dan taurat Yahudi. Mereka tidak perlu menanggung beban keyahudian, tetapi ada aturan yang tetap harus ditaati yaitu tidak memakan makanan yang sudah dipersembahan kepada berhala dan memakan binatang yang mati tanpa disembelih dan juga tidak boleh makan darah. Pengecualian ini adalah merupakan upaya tegas menjauhkan diri dari kebiasaan lama mereka sebagai mantan penyembahan berhala.
Hal serius pula yang harus dijauhi adalah pencabulan. Pencabulan adalah merupakan hal yang biasa dilakukan para penyembah berhala ranpa rasa bersalah. Sekarang setelah mereka hidup di dalam Tuhan, bukan saja mereka tidak melakukan tetapi harus menjauhkan diri. Orang percaya di luar Yahudi harus menjauhkan diri dari kebiasaan yang dilakukan penyembah berhala agar mereka dapat hidup rukun dengan orang-orang percaya dari kaum Yahudi. Semua orang percaya cukup berbeda setelah meninggalkan hidup sebagai penyembah berhala. Salah satu patokan kedewasaan orang Kristen harus nyata melalui perilakunya bukan melalui kegiatan agamawinya. (MT)