Rabu 21 Februari 2024
MEMBUKA HATI UNTUK INJIL
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 13:1-52
Sabda Renungan : “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.” (Kisah Para Rasul 13:48-49)
Kisah Para Rasul pasal 13 ini mencatat fakta perjalanan rasul Paulus dan Barnabas dari kota ke kota untuk memberitakan Injil. Pemberitaan mereka disertai dengan berbagai mujizat sehingga semakin bertambah jumlah orang percaya dan gereja semakin bertumbuh dan menyebar ke berbagai kota di pulau Siprus. Paulus dan Barnabas berkesempatan memberitakan Injil kepada seorang gubernur, tetapi seorang tukang sihir bernama Baryesus menghalang-halangi mereka memberitakan Injil kepada gubernur yang bernama Sargius Paulus itu. Tetapi Paulus menghardik tukang sihir dan nabi palsu itu hingga buta seketika. Gubernur itu pun takjub dan percaya kepada Yesus.
Mujizat yang menyertai pemberitaan Injil sangat beragam bukan hanya mujizat kesembuhan. Kebutaan Elimas atau Baryesus dan kematian Herodes secara mendadak karena menghambat pemberitaan Injil adalah merupakan mujizat. Dan tujuan mujizat itu adalah untuk mempermudah pendengar untuk percaya. Tetapi bukanlah mujizat itu menjadi tujuan hanya sebagai jalan saja, percaya kepada Yesus dan beroleh keselamatanlah yang menjadi tujuan. Dan mujizat terjadi kemudian orang percaya adalah merupakan karya Roh Kudus dan anugerah Allah. Anugerah Allah-lah yang menentukan seseorang diselamatkan.
Dalam ayat 48 merupakan ayat-ayat akhir dari pasal ini dinyatakan “Bahwa semua orang yang ditentukan oleh hidup yang kekal menjadi percaya”. Pernyataan ini tidaklah tepat bila diartikan sebagai segala sesuatu termasuk keselamatan seseorang sudah ditentukan Allah. Karena keselamatan itu tidak bisa dipisahkan dari pilihan dan tanggung jawab manusia. Karena kata ditentukan di sini berasal dari kata Yunani “tetagmenoi” yang berarti berkecenderungan. Jadi maksudnya adalah bahwa semua orang yang berkecenderungan untuk hidup yang kekal menjadi percaya. Berkecenderungan hati terjadi karena membuka hati kepada berita Injil sehingga menjadi percaya.
Firman Tuhan selalu memberi tekanan pada tanggung jawab manusia dalam menerima atau menolak hidup yang kekal. Allah mengasihi kita tanpa syarat tetapi tidak seorangpun yang tanpa syarat ditetapkan untuk memperoleh hidup yang kekal. Itulah sebabnya pemberitaan Injil itu harus terus ditaati oleh gereja karena pemberitaan Injil adalah merupakan memberi jalan bagi pendengar untuk memperoleh hidup yang kekal. Barang siapa yang percaya maka akan beroleh hidup yang kekal. Percaya adalah merupakan tanggung jawab orang yang mau diselamatkan. (MT)