Selasa 20 Februari 2024
PEKA KEPADA SUARA ROH KUDUS
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 13:1-12
Sabda Renungan : “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ”Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka. Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.” (Kisah Para Rasul 13:2-3)
Saat jemaat beribadah bersama Barnabas dan Paulus mereka mengalami indahnya ibadah yang inspiratif. Ibadah yang inspiratif ini terjadi tentu bukan karena kemasan acara ibadahnya yang rapi tetapi karena kesungguhan hati mereka beribadah. Wujud dari ibadah yang inspiratif adalah Roh Kudus berbicara melalui jemaat agar mengkhususkan Barnabas dan Paulus untuk pelayanan yang ditentukan Tuhan untuk mereka. Pada saat itu juga jemaat mendoakan dan mengutus mereka.
Melalui peristiwa ini ada beberapa hal yang perlu dipahami:
- Kegiatan misioner bersumber dari kuasa dan pengurapan Roh Kudus pemimpin jemaat dan para pelayan Tuhan haruslah peka terhadap suara Roh Kudus untuk mengalami tuntunan-Nya dalam pelayanan gereja. Tetapi juga harus mentaati pimpinan Roh Kudus walaupun saat mentaati ada berbagai hambatan. Berdoa dan berpuasa adalah kehidupan yang harus dikuatkan dan jangan pernah dibiarkan melemah. Dalam hal ini gereja mengutus yang betul-betul orang yang hidup dekat dengan Allah.
- Penumpangan tangan yang menyertai pengutusan mungkin saja dilakukan sekali saja, tetapi doa jemaat haruslah terus dipanjatkan untuk hamba Tuhan yang diutus. Gereja juga harus menunjukkan komitmennya untuk mendukung dan mendorong mereka yang diutus. Dari misionari yang diutus diumpamakan sebagai orang yang langsung terjun ke ladang tetapi gereja adalah merupakan instrumen yang dibutuhkan agar ladang dapat dijangkau dan digarap agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Walaupun misionaris yang langsung terjun, gereja adalah merupakan bagian yang turut aktif sehingga kabar baik itu terus tersebar ke seluruh penjuru.
- Misionaris atau para pemberita yang terutus haruslah bersedia mempertaruhkan nyawanya demi nama Yesus. Utusan-utusan Injil dewasa ini tentu tidak sesulit para utusan Injil pada zaman rasul-rasul tetapi pelayanannya tetaplah sama yaitu sama-sama menjadi saksi Kristus. Saksi Kristus dalam pengertian yang lengkap yaitu melalui pemberitaan perbuatan dan keteladanan.
- Pemberitaan Injil terus berlangsung dan tak ada waktu untuk berhenti. Pemberitaan tetaplah pemberitaan kabar baik walaupun cara mungkin berbeda karena disesuaikan dengan kemajuan zaman. Pemberitaan kabar baik adalah bertujuan membawa jiwa kepada Kristus dan menjadikannya menjadi murid Kristus. Barnabas dan Paulus adalah teladan dalam hal pemberitaan ini. Mereka sangat peka terhadap suara Roh Kudus dalam hal mengarahkan mereka menelusuri kota-kota dalam penginjilan mereka. (MT)