Minggu 18 Februari 2024
KRISTEN “SALING MENERIMA”
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 11:19-30
Sabda Renungan : “karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (Kisah Para Rasul 11:24-26)
Rasul Paulus dipanggil menjadi rasul untuk orang-orang non Yahudi sehingga oleh pemberitaannya di Antiokhia semakin banyaklah orang yang percaya kepada Yesus, semakin banyak pula Kristen non Yahudi yang masuk dalam komunitas dan terlibat dalam pelayanan. Setelah digunakan kata Kristen untuk pertama kepada orang percaya maka perbedaan Yahudi dan non Yahudi semakin hilang dari komunitas pengikut Kristus. Walaupun orang luar menggunakan kata Kristen untuk mengejek, mereka menerima dengan sukacita. Pada mulanya kata Kristen atau pengikut Kristus ini diartikan sebagai seorang hamba bagi Kristus, juga Kristen adalah merupakan ide tentang hubungan intim dengan Kristus. Semenjak orang percaya disebut Kristen penerimaan kepada non Yahudi semakin terbuka. Karena dalam kata Kristen itu terkandung juga pengertian saling menerima satu dengan yang lain.
Kehadiran rasul Paulus di Antiokhia diperkirakan setelah dia pulang dari Arab. Terbukti dari intensitasnya memberitakan Injil dari kota ke kota. Semenjak kehadiran rasul Paulus sebagai pemberita Injil untuk non Yahudi, ada tiga hal penting terjadi secara terbuka:
- Pertama pintu terbuka lebar untuk non Yahudi menerima anugerah keselamatan tanpa sebutan yang merendahkan “orang tak bersunat”. Kalaupun dalam proses terjadi selisih pendapat atau perdebatan yang produktif, pada umumnya gereja secara terang-terangan menerima non Yahudi. Petrus pada awalnya tertutup kepada non Yahudi tetapi karena Roh Kudus jelas menuntun non Yahudi menerima Injil, Petrus mengeluarkan pernyataan “Bagaimanakah mungkin aku mencegah dia?”. Para legalis pun tak pernah menjawabnya dari awal sampai akhir pertobatan semua orang termasuk Non Yahudi adalah karya Allah yang penuh kasih karunia.
- Kedua orang percaya pengikut Kristus terus memotivasi orang-orang non Yahudi untuk percaya dan setia kepada Kristus. Barnabas memanggil Paulus dari Tarsus untuk memberikan dorongan agar orang Kristen non Yahudi semakin bersemangat dan setia kepada Kristus.
- Ketiga dalam perjalanan sejarah selanjutnya Kristen di Yerusalem menerima bantuan dari orang-orang Kristen non Yahudi. Pada awalnya gereja di Yudea adalah yang membantu tetapi ada saatnya masa sukar bahwa Kristen non Yahudilah yang membantu gereja di Yudea. Sir Winston Churchill mengatakan: “Kita hidup dari apa yang kita dapatkan, tetapi kita membuat kehidupan dari apa yang kita berikan”. (MT)