Jumat 16 Februari 2024
NON YAHUDI BEROLEH ANUGERAH KESELAMATAN
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 10:1-43
Sabda Renungan : “Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: “Kornelius!” Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: “Ada apa, Tuhan?” Jawab malaikat itu: “Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.” (Kisah Para Rasul 10:3-4)
Kisah Para Rasul pasal 10 ini adalah merupakan pasal yang mencatat keselamatan orang bukan Yahudi yang diperkirakan sepuluh tahun setelah pencurah Roh Kudus pada hari raya Pentakosta di Yerusalem. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa mujizat terbesar adalah ketika seorang berdosa dimenangkan menjadi pengikut Kristus. Dalam peristiwa Kornelius dan keluarganya memperoleh keselamatan setelah penginjilan rasul Petrus adalah merupakan mujizat yang sangat penting untuk disimak. Dalam peristiwa ini sangatlah terang benderang menjelaskan campur tangan Roh Kudus untuk memmediasi Kornelius yang non Yahudi dengan rasul Petrus yang belum memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi.
Ada tahap-tahap yang harus dilalui supaya Kornelius dan keluarganya memperoleh keselamatan:
- Tahap pertama adalah tahap persiapan (ayat 22). Allah harus mempersiapkan Petrus melalui suatu penglihatan untuk menyadarkan Petrus agar memberitakan Injil kepada Cornelius seorang yang takut akanTuhan walaupun dia bukan orang Yahudi. Dalam penglihatan itu malaikat memerintahkan Petrus memakan binatang haram karena sudah dihalalkan Allah. Hal itu tidak mudah bagi Petrus sebab itu Allah mempersiapkannya untuk memberitakan Injil kepada Kornelius yang bukan orang Yahudi. Bukan hanya Petrus, Korneliuspun dipersiapkan Tuhan untuk menyambut Petrus dan menerima Injil yang diberitakannya.
- Tahap kedua adalah tahap pemberitaan. Saat pertemuan Kornelius dan Petrus terjadi berdasarkan campur tangan Allah maka Petrus segera memberitakan Injil kepada Kornelius. Dalam hal ini Petrus bertindak sebagai seorang hamba Allah yang merendahkan hati. Dalam peristiwa ini gagasan agama jalan keselamatan dipatahkan. Karena Kornelius sebagai penganut agama haruslah menerima Yesus supaya beroleh keselamatan. Kemudian gagasan beramal untuk memperoleh keselamatan pun dipatahkan. Kornelius selain menganut agama yang taat, dia juga sangat banyak berbuat amal tetapi untuk memperoleh keselamatan dia pun harus percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat.
- Tahap ketiga adalah tahap membuat keputusan. Setelah Injil diberitakan Kornelius bersama keluarganya mengambil keputusan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya barulah mereka memperoleh keselamatan. Untuk mempertegas keputusan maka haruslah dibaptis sesuai dengan firman Allah. Walaupun baptisan tidak menyelamatkan tetapi baptisan adalah merupakan bukti dan wujud seseorang telah percaya kepada Yesus. (MT)