Kamis 15 Februari 2024
MUJIZAT TERBESAR “KESELAMATAN”
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 9:32-43
Sabda Renungan : “Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: ”Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.” (Kisah Para Rasul 9:40)
Petrus tak dapat dihentikan dalam hal memberitakan Injil yang disertai dengan nubuat. Dalam nama Yesus dia menyembuhkan Eneas dari penyakit lumpuh yang diderita selama delapan tahun dan membangkitkan Dorkas (Tabita) dari kematian. Dalam pembacaan Alkitab (Kisah Rasul 9:32-43) ada tiga mujizat yang sangat memberkati dan menyemangati:
- Mujizat pertama adalah kesembuhan jasmani. Petrus bukan hanya sekali menyembuhkan orang lumpuh. Bila kita membaca Kisah Para Rasul ada banyak kesamaan Petrus dan Paulus dalam hal melakukan mujizat dalam pelayanan. Mujizat-mujizat kesembuhan jasmani sangat banyak terjadi dari mulai pelayanan para rasul hingga dalam pelayanan gereja sampai saat ini. Tetapi semuanya terjadi dalam nama dan kuasa Tuhan Yesus.
- Mujizat kedua adalah kebangkitan Dorkas dari kematian. Kebangkitan Dorkas ini adalah pembuktian bahwa Yesus hidup. Kebangkitan dari kematian tentu saja adalah mujizat yang sangat besar, tetapi kebangkitan jasmani itu bukanlah tujuan. Pembuktian bahwa Yesus hidup itu adalah tujuan utamanya. Petrus dan Paulus bukanlah yang menyembuhkan, dan membangkitkan tetapi dipakai Allah untuk menyatakan kuasa-Nya.
- Mujizat ketiga adalah keselamatan orang yang disembuhkan dan dibangkitkan. Bila kita mencoba membandingkan manalah mujizat terbesar dari tiga mujizat itu? Biasanya akan sangat cepat kita menjawab bahwa mujizat terbesar adalah kebangkitan orang mati. Masuk akal karena sangat nyata dan menakjubkan. Tetapi sesungguhnya mujizat terbesarnya adalah keselamatan abadi yang merupakan tujuan utama dari terjadinya mujizat kebangkitan itu. Setelah terjadi mujizat kesembuhan dan kebangkitan itu semakin banyak orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, itulah mujizat terbesarnya.
Jadi kesembuhan Eneas dan kebangkitan Dorkas betul mujizat yang sangat besar, tetapi kebesaran mujizat itu bukanlah tujuannya. Mujizat itu bukan untuk mujizat melainkan alat untuk membuka mata dan hati percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Kebaikan-kebaikan Dorkas membantu banyak orang adalah juga hal yang sangat memberkati banyak orang. Oleh kebaikan Dorkas banyak juga orang percaya kepada Yesus. Dorkas bukanlah rasul tetapi oleh hidup dan matinya terjadilah mujizat terbesar yaitu semakin banyak orang memperoleh keselamatan karena percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. (MT)