Rabu 14 Februari 2024
SAULUS BERTEMU DENGAN YESUS
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 9:1-31
Sabda Renungan : “Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: ”Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 9:17)
Pertobatan Saulus dari Tarsus, dari penganiaya menjadi pemberita Injil adalah merupakan peristiwa besar dalam sejarah gereja. Perubahan hidup dan tujuan hidup Saulus adalah merupakan dampak dari pertemuannya dengan Yesus. Dalam menganiaya pengikut Kristus Saulus adalah seorang yang bersemangat karena digerakkan oleh kebencian kepada orang-orang yang dianggapnya menista agamanya dan mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan hukum taurat. Tetapi saat Yesus menemukan Saulus dia menemukan dirinya terkapar di tanah. Dia mengalami pertemuan pribadi dengan Yesus. Dia menyaksikan cahaya kemuliaan Allah yang membuatya tidak bisa melihat untuk sementara waktu. Orang-orang yang bersamanya turut rebah ke tanah dan mendengar suara Yesus mengalami hal-hal terindah dalam hidupnya pada hari itu. Dia menemukan fakta bahwa Yesus benar-benar hidup, itulah sebabnya dia mulai mengubah pola pikirnya tentang pengikut Kristus mulai hari itu.
Hal yang tersulit dalam hidupnya sebagai Farisi adalah selalu merasa benar, hari itu juga dia menemukan dirinya salah dan berdosa sehingga harus bertobat untuk memperoleh pengampunan. Menganiaya pengikut Kristus dianggap sebagai ibadah padahal dia sedang melawan Allah. Walaupun Yesus sudah menemui Saulus, Yesus berinisiatif juga mengatur pertemuan dengan Ananias seorang Yahudi pengikut Kristus yang saleh. Ananias siap melakukan kehendak Allah, untuk mendoakan Saulus agar dapat lagi melihat. Saulus harus mulai memahami betapa kehidupan doa bukan lagi hanya sekedar ritual agama tetapi sarana untuk mengalami kedekatan hidup dengan Allah. Charles Spurgeon mengatakan “Doa adalah tanda tangan Roh Kudus untuk memperbaharui hati umat-Nya”. Sejak pertobatannya Saulus tidak lagi percaya kepada kebenaran diri sendiri, karena dia sudah percaya kepada Tuhan dan menjadi pengikut Kristus yang berproses menjadi rasul dialah rasul Paulus.
Saat Paulus diperkenankan dan dibawa Barnabas kepada rasul yang lain dia diterima dan turut memberitakan Injil. Pengaruh Paulus semakin besar karena cukup cerdas membuktikan Yesus adalah Mesias kepada orang-orang Yahudi. Paulus pun segera menghadapi perlawanan dari pihak Yahudi. Diperkiraankan pada saat menghadapi perlawanan inilah rasul Paulus pergi ke Arab (Galatia 1:17). Kurang jelas berapa lama Paulus ke Arab tetapi setelah tiga tahun Paulus kembali ke Yerusalem (Galatia 6:1-18). (MT)