Senin 12 Februari 2024
INJIL SEMAKIN TERSEBAR
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 8:1-25
Sabda Renungan : “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.” (Kisah Para Rasul 8:4-6)
Penganiaya-penganiaya di Yerusalem semakin kejam membuat orang-orang percaya mulai keluar dari Yerusalem. Saulus teolog dalam gemblengan Gamaliel di Yerusalem adalah seorang penganiaya paling bersemangat. Semangat Saulus atas nama hukum taurat ditujukan kepada gereja, jadi gereja harus dihambat dengan cara menganiaya. Tetapi penganiayaan ini diijinkan Tuhan sehingga menimbulkan efek membuat pemberitaan Injil menyebar ke seluruh penjuru.
Adalah Filipus seorang dari tujuh orang diaken, tampil seakan-akan pengganti Stefanus. Filipus menjadi pemberita Injil yang efektif di Samaria. Samaria adalah bangsa campuran Yahudi dan non Yahudi. Orang Samaria mempunyai tempat ibadah sendiri dan imam sendiri dan tidak menjalin persaudaraan dengan Yahudi. Kesaksian dan pemberitaan Injil Filipus sangat diterima di Samaria membuat banyak orang percaya dan dibaptis. Filipus sang diaken yang penuh dengan Roh Kudus memberitakan Injil disertai dengan tanda-tanda mujizat kesembuhan membuat pendengarnya membuka hati dan semakin tersebarnya Injil. Penganiayaan tak mampu menghentikan pemberitaan Injil. Filipus menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk memberitakan Injil ke Samaria. Walaupun Stefanus dan Filipus melakukan banyak tanda mujizat dalam pelayanan mereka, tekanan utamanya bukan pada mujizatnya melainkan pada pemberitaannya, mereka sesungguhnya diselamatkan karena percaya kepada Firman bukan karena mujizat. Penganiayaan yang hebat bersamaan dengan pemberitaan Injil menghasilkan sukacita besar.
Banyak orang percaya di Samaria mengalami mujizat kesembuhan. Injil bergerak dari teritorial Yahudi ke daerah Samaria. Filipus dipakai Allah menjadi jembatan yang menghubungkan Yahudi dan Samaria dua bangsa yang bermusuhan. Mereka dihubungkan dan disatukan dalam kasih karunia Kristus. Hamba Tuhan seperti Filipus selalu dibutuhkan gereja sepanjang zaman. Filipus adalah jembatan yang terus menghubungkan satu daerah ke daerah lain. Filipus bukan rasul, kehadirannya dapat disamakan dengan pergerakan kaum awam masa kini. Simon si tukang sihir telah lama menakjubkan penduduk Samaria dengan sihirnya. Kehadiran Filipus cukup mengganggunya karena mujizat yang dilakukannya jauh lebih unggul dari sihirnya. Simon si tukang sihir pun menjadi percaya tetapi bukan percaya Firman Allah melainkan karena mujizat. Petrus menegurnya dengan keras karena percaya yang dimiliki Simon bukanlah percaya yang menyelamatkan dan membawa kepada pertobatan. (MT)