Jumat 09 Februari 2024
SIAP MENGHADAPI ANIAYA
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 5:26-42
Sabda Renungan : “Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu. Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar. ” (Kisah Para Rasul 5:33-34)
Bersamaan dengan perkembangan gereja yang pesat, terjadilah upaya-upaya dari pihak Mahkamah Agama untuk menghentikannya. Pada kondisi yang sangat mengganggu lajunya perkembangan gereja ini ada 4 hal yang terusberlangsung:
- Para rasul terus memperjuangkan kebenaran Injil. Para rasul tidak mengubah pendirian mereka untuk terus menegaskan kebenaran Injil. Mereka setia mentaati Allah dan siap menerima berbagai konsekuensi akibat dari pemberitaan kebenaran. Apa pun yang terjadi para rasul terus berdiri teguh pada posisi berada di pihak Allah. Mereka memilih menyenangkan hati Tuhan bukan menyenangkan hati semua orang.
- Mahkamah Agama selalu saja berusaha menyerang kebenaran Injil. Para imam yang merupakan para personil dalam Mahkamah Agama yang terdiri dari tujuh puluhan orang itu adalah orang-orang yang berpendidikan dan ditakbiskan serta direstui publik. Apapun yang mereka putuskan dan lakukan sudah dianggap benar. Saat mereka menangkap, mengadili hingga memenjarakan rasul tetap saja diterima sebagai tindakan yang sudah benar dan tak ada seorang pun yang mau memprotes. Untuk menyerang Kebenaran Injil mereka berusaha menghentikan rasul dengan berbagai cara.
- Gamaliel menghindari kebenaran. Gamaliel adalah seorang teolog cerdas yang sangat dihormati pada zamannya. Dia cukup liberal dalam hal menerapkan hukum Taurat. Itulah sebabnya dia tidak emosi merespon Kebenaran Injil walaupun tidak sesuai dengan konsep teologianya. Itulah sebabnya dia berusaha menghindari terjadinya kekerasan dalam hal perdebatan doktrin. Dia belajar dari kasus pemberontak Teudas dan Yudas yang hilang dengan sendirinya karena doktrin mereka bukan berasal dari Tuhan. Tetapi sesungguhnya Gamaliel sama dengan Pontius Pilatus yang kurang sportif dalam hal mengakui kebenaran. Hal itu sama saja dengan menyerang kebenaran.
- Gereja terus memberitakan kebenaran. Mahkamah Agama berusaha menghentikan para rasul, Gamaliel berusaha menghentikan kekerasan dengan mengadakan kompromi tetapi gereja terus memberitakan kebenaran. Berbagai ancaman dan aniaya tidak dapat menghentikan gereja menyaksikan kebenaran. Ancaman dan aniaya itu justru membuat mereka semakin percaya dan memohon pertolongan Allah. Seorang hamba Tuhan menyatakan bahwa Yesus tidak mempercayakan pemberitaan Injil itu kepada usaha pengiklanan melainkan kepada gerejanya. Dan penugasan itu berlaku abadi tidak akan pernah diubah. (MT)