Kamis 08 Februari 2024
TAK DAPAT DIHENTIKAN
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 5:12-25
Sabda Renungan : “Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.” (Kisah Para Rasul 5:14-15)
Dokter Lukas sangat selektif menulis peristiwa-peristiwa ajaib yang dilakukan para rasul sebagai mujizat yang menyertai pemberitaan Injil. Dia ingin menjelaskan bahwa para rasul melakukan apa yang dilakukan oleh Yesus. Para Rasul pun sadar bahwa mereka melayani sebagai utusan Yesus dan mujizat dalam pelayanan mereka adalah wujud dari kuasa Yesus yang mengutus mereka. Kemudian para rasul tidaklah berorientasi pada mujizat-mujizat dalam pelayanan melainkan pada jiwa-jiwa yang terhilang, sehingga semakin menambah jumlah orang-orang percaya dan diselamatkan. Mujizat terbesar bagi para rasul bukanlah mujizat kesembuhan melainkan perubahan hidup orang berdosa menjadi anak Allah oleh karena kasih karunia Allah. Para rasul melakukan mujizat dalam pelayanan bukan pula pamer kuasa karena mereka mendasari doa kesembuhan pada firman Tuhan.
Jadi pasti tidak berdampak pada pertambahan jiwa-jiwa yang diselamatkan. Bagi orang-orang Farisi, Saduki dan ahli taurat peristiwa pertumbuhan gereja ini sangatlah membuat mereka mulai mengadakan perlawanan dengan cara meganiaya orang percaya. Mereka menangkap rasul-rasul dan memasukkan dalam penjara. Seorang martir berkebangsaan Inggris bernama Hugh Latimer mengatakan “Jika anda melihat penganiayaan, kemungkinan besar pihak yang benarlah yang dianiaya”.
Para pemuka agama Yahudi mempunyai tiga alasan untuk menangkap para rasul:
- Pertama : Rasul Petrus dan Yohanes lebih mentaati Allah, sehingga mereka tidak dapat dihentikan untuk memberitakan Injil. Hal itu dianggap pemuka agama sebagai pembangkangan.
- Kedua : Berita Injil sangat bertentangan dengan doktrin agama Yahudi dan pembuktian kebangkitan Yesus sangat mengganggu para pemuka Yahudi.
- Ketiga, pemuka agama Yahudi semakin iri hati melihat fakta-fakta pertumbuhan gereja, karena hal itu berarti semakin banyak penganut agama Yahudi meninggalkan agama. Padahal pemuka agama Yahudi adalah tokoh-tokoh terdidik sedangkann para rasul, mereka anggap orang-orang tak berpendidikan. Tetapi faktanya adalah bukti-bukti kuasa Roh Kudus dan kuasa kebangkitan Yesus lebih menarik orang menerima berita Injil.
Semakin menakjubkan pula saat Petrus dan Yohanes keluar dari penjara dengan berani pergi lagi ke Bait Allah memberitakan Injil. Penjara dan berbagai ancaman tak mampu menghentikan para rasul untuk memberitakan Injil. Kemajuan Injil terus melaju sebagai mujizat besar dalam awal lahir dan pertumbuhan gereja. (MT)