Sabtu 03 Februari 2024
PENCURAHAN ROH KUDUS
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 2:37-47
Sabda Renungan : “Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” (Kisah Para Rasul 2:39)
Pada peristiwa pencurahan Roh Kudus di Yerusalem ditandai dengan manifestasi yang memberikan informasi bahwa Roh Kudus itu adalah fakta yang akan selalu hadir di tengah umat yang melakukan amanat Agung Kristus. Setelah para murid dipenuhi Roh Kudus sindiran dari orang-orang beragama segera muncul dan respon kepada sindiran itu adalah Petrus segera memberitakan Injil. Pemberitaan Injil yang dikuasai oleh Roh Kudus direspon oleh orang banyak. Petrus secara tegas menyatakan bahwa pencurahan Roh Kudus itu bukanlah hanya untuk para rasul tetapi untuk semua orang percaya. Karena pencurahan Roh Kuduslah maka pada hari itu jumlah orang percaya bertambah 3.000 0rang. Pencurahan Roh Kudus itulah yang membuat semakin banyak orang percaya.
Jadi sangat jelas bahwa pertobatan seseorang menjadi seorang pengikut Kristus adalah merupakan karya Roh Kudus dengan memakai dan mengurapi pemberitaan Injil. Bila orang percaya melaksanakan pemberitaan Injil sebagai ketaatan kepada firman Allah atau amanat agung maka Roh Kuduslah yang berkarya melalui orang percaya sehingga pendengar Injil itu menyerahkan diri menjadi pengikut Kristus. Jadi selama Roh Kudus dicurahkan maka akan selalu terjadi pemberitaan Injil untuk menjangkau jiwa-jiwa dan bila pemberitaan Injil terus dilaksanakan maka pencurahan Roh Kudus akan selalu dialami oleh para pemberita Injil. Kemudian secara tegas Petrus menyatakan bahwa pencurahan Roh Kudus bukanlah peristiwa yang terjadi hanya pada zaman rasul-rasul pada pertumbuhan gereja mula-mula, tetapi untuk generasi selanjutnya bahkan untuk generasi yang sangat jauh.
Baptisan dan pencurahan Roh Kudus adalah bersifat abadi dari generasi ke generasi sepanjang sejarah gereja. Pencurahan Roh Kudus bukanlah merupakan ritual agamawi tetapi fakta dalam kehidupan orang percaya dengan kuasa yang menyertai saksi-saksi Kristus sepanjang zaman. Ketika zaman rasul-rasul dilanjutkan oleh bapa-bapa gereja pencurahan Roh Kudus terus berlanjut. Tidak berhenti pada zaman para rasul tidak juga berhenti pada zaman bapa-bapa gereja. Para teolog bermunculan dengan penafsiran-penafsiran yang berbeda satu dengan yang lain Roh Kudus tetap saja menuntun orang-orang percaya. Hingga zaman modern ini dan zaman jauh ke depan yang terus melaju dengan pergantian generasi ke generasi Roh Kudus terus tercurah kepada orang percaya. Sampai pada akhir zaman setiap orang Kristen berhak untuk mencari mengharapkan dan mengalami hidup dipenuhi Roh Kudus seperti yang dialami para rasul dan gereja yang mula-mula. (MT)