Rabu 31 Januari 2024
YESUS MEMULIHKAN PETRUS
Bacaan Sabda : Yohanes 21:1-25
Sabda Renungan : “Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: ”Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: ”Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21:17)
Yesus kembali menampakkan diri dengan tubuh kebangkitan-Nya kepada murid-murid-Nya. Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya yang sedang menangkap ikan di danau Tiberias. Mereka pergi menangkap ikan bukan berarti karena meninggalkan komitmen mereka kepada panggilan mereka untuk memberitakan Injil. Kemungkinan terbesar adalah mereka belum tahu apa yang akan mereka lakukan tanpa kehadiran Yesus, karena belum ada perintah khusus kepada mereka untuk memberitakan Injil. Pergi menangkap ikan adalah sesuatu yang dibutuhkan karena mereka harus mencari nafkah untuk melanjutkan hidup dan keluarga. Mereka betul-betul menghadapi masalah tetapi kehidupan harus terus dilanjutkan. Tetapi yang terjadi adalah Yesus segera datang untuk menunjukkan bahwa Yesus tetap berkomitmen memakai para murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil.
Dalam pertemuan istimewa ini Yesus fokus menyapa Petrus untuk menanyakan komitmennya dalam hal mengasihi Yesus. Tiga kali Yesus menanyakan komitmen Petrus untuk mengasihi Yesus 3 kali juga, Petrus menyatakan kesungguhannya berkomitmen untuk mencintai Yesus. Sedangkan Petrus sangat terganggu dengan pertanyaan Yesus yang sama. Karena hal itu mengingatkan Petrus akan penyangkalannya kepada Yesus sampai 3 kali. Dalam hal ini Yesus memulihkan Petrus dan murid-murid Yesus lainnya, karena melalui pertanyaan ini Yesus sesungguhnya sedang mengatakan bahwa Yesus tetap mengasihi Petrus dan para murid apa adanya. Yesus tidak akan pernah gagal mewujudkan kasih-Nya, walaupun para murid bisa gagal karena keterbatasan mereka.
Sikap Yesus ini cukup berhasil memulihkan kehidupan Petrus dan para murid lainnya sehingga disusul dengan pemberian tugas mulia “Gembalakanlah domba-domba-Ku”. Pemberian tugas ini cukup kuat memulihkan kehidupan Petrus dan para murid sehingga semangat mereka memperbaharui komitmen bangkit lagi. Mereka pun siap untuk melakukan tugas untuk merawat kehidupan iman pengikut Yesus. Kemudian melengkapi diri untuk belajar mendalam dan melakukan firman Tuhan sebagai makanan rohani para pengikut Kristus. Penugasan Yesus ini sudah cukup menjelaskan bahwa Petrus dan para murid harus siap menjadi pembimbing, pelindung dan pelatih orang percaya yang rentang terhadap bahaya. (MT)