Sabtu 27 Januari 2024
KUASA YESUS
Bacaan Sabda : Yohanes 19:1-30
Sabda Renungan : “Maka kata Pilatus kepada-Nya: ”Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau? Yesus menjawab: ”Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.” (Yohanes 19:10-11)
Pilatus adalah seorang penguasa politis yang diberi kesempatan untuk menangani perkara Yesus. Itulah sebabnya Pilatus mengatakan bahwa dia berkuasa untuk membebaskan dan menyelamatkan Yesus dari tuduhan-tuduhan yang diberikan kepada-Nya. Sebenarnya menurut penyidikan Pilatus sebelumnya Pilatus sudah menyatakan bahwa dia tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Jadi seharusnya Pilatus sudah harus melepaskan Yesus. Tetapi Pilatus takut kepada orang banyak sehingga dia takut juga mengatakan kebenaran. Dia mengorbankan kebenaran demi aman dan kedudukan. Namun dia masih berusaha berkomunikasi dengan Yesus di tengah ketakutan yang melanda jiwanya. Rasa ingin tahu membuat Pilatus bertanya lagi kepada Yesus : “Dari manakah asal-Mu?”. Tetapi Yesus tidak menjawab. Tentu saja Yesus diam karena Dia fokus kepada penderitaan yang harus dihadapai selanjutnya. Tetapi saat Pilatus membuat pernyataan bahwa dia berkuasa membebaskan Yesus, Yesus segera menjawab “Kau tak mempunyai kuasa apapun terhadap aku, tanpa seijin Bapa”. Artinya Allahlah yang memberi kuasa kepada Pilatus.
Yesus mau menyatakan bahwa semua kuasa yang ada di atas muka bumi ini dimiliki seseorang sejauh dan atas izin Allah. Tetapi penyandang kuasa haruslah mempertanggungjawabkannya secara benar. Pilatus adalah seorang yang tak bertanggungjawab atas kuasa yang disandang karena tak mempertahankan kebenaran atas kuasa politik. Bukan hanya Pilatus tetapi umat Allah pun menolak ke-Mesias-an Yesus Kristus. Tetapi Allah tak akan gagal dalam menuntaskan karya-Nya untuk menyelamatkan manusia. Melalui sikap para penguasa dan umat Allah ini justru karya keselamatan dari Allah melalui Yesus terwujud. Penderitaan demi penderitaan dihadapi Yesus sebagai penggenapan janji Allah yang sudah dinubuatkan ratusan hingga ribuan tahun sebelumnya. Perkataan demi perkataan diucapkan Yesus di atas kayu salib sehingga perkataan terakhir-Nya “Sudah selesai”.
Penderitaan dan karya Yesus menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dosa sudah selesai. Dia telah menanggung hukuman bagi dosa kita dan sukses memberikan jalan keselamatan untuk semua orang. Dia telah berhasil menjadi manusia tanpa dosa untuk menyelamatkan manusia. Dia menjadi manusia tetapi sesungguhnya melalui kemanusiaan-Nya yang sempurna itulah justru semakin memastikan bahwa Dia adalah Tuhan yang hidup, karena kematian tak menghentikan-Nya. (MT)