Kamis 25 Januari 2024
PEMROSESAN YESUS
Bacaan Sabda : Yohanes 18:1-27
Sabda Renungan : “Ia menyangkalnya, katanya: ”Bukan.” Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: ”Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?” Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.” (Yohanes 18:26-27)
Petrus menyaksikan Yesus ditangkap dan ketika Petrus membela Yesus, Yesus melarangnya. Petrus menyaksikan Yesus dibelenggu dan diseret secara kasar ke hadapan Hanas dan imam besar Kayafas. Rupanya Petrus tidak pernah menyangka hal ini bisa terjadi kepada Yesus. Dan Yesus sedikit pun tidak mengadakan perlawanan. Yesus mengetahui saatnya telah tiba bahwa klimaks dari seluruh karya-Nya adalah menyerahkan diri-Nya menjadi korban penebusan dosa menderita dan mati di kayu salib. Petrus tidak mengetahuinya yang dia tahu adalah gurunya ditangkap dan pasrah saja tidak sedikit pun mengadakan perlawanan. Petrus takut dan belum siap mati untuk gurunya seperti pernyataannya. Saat Yesus diserbu pasukan Romawi untuk menangkap-Nya, Petrus ketakutan.
Yohanes mencatat bahwa Petrus menyangkal Yesus tiga kali kemudian ayam berkokok. Petrus langsung menyadari bahwa Yesus telah memberitahukan penyangkalannya sebelumnya. Tentu Petrus langsung menyadari bahwa dia tak mampu membela gurunya, karena dialah yang membutuhkan pembelaan dari guru dan Tuhannya. Orang percaya tak perlu mempersalahkan Petrus, tetapi cobalah memposisikan diri pada posisi Petrus, karena mungkin saja kita pun akan melakukan hal yang sama bila menghadapi ancaman karena iman.
Melalui pengalaman Petrus ini kita tahu bahwa iman yang murni bukanlah iman emosional yang demonstraktif. Iman yang murni tidak terbentuk hanya dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan waktu yang panjang dan berproses melalui bebagai pengalaman. Pada waktu seseorang baru menerima Yesus biasanya imannya sangat bergelora, dan penuh semangkat tetapi belum tentu ia mempunyai iman yang murni. Tetapi melalui pengalaman menghadapi berbagai pergumulan hidup imannya akan terbentuk. Itulah sebabnya bahwa iman yang murni dan sejati hanyalah milik orang yang setia. Petrus sedang diproses untuk memiliki iman yang murni. Proses itu dimulai saat Yesus ditangkap disalibkan dan dikuburkan. Petrus menghadapi kesulitan besar.
Setelah Yesus bangkit dia serba salah karena mengingat penyangkalannya. Tetapi justru pada saat itulah Yesus menugaskannya untuk menggembalakan jemaat dan gereja Tuhan. Petrus taat dan terus maju hingga mempunyai iman yang murni. Zaman sukar akan selalu ada, hendaklah orang percaya siap menghadapinya. Dalam masa sulit bersandarlah kepada Tuhan, bersekutu dengan Roh Kudus setiap saat, maka akan terbentuk mempunyai iman yang murni. (MT)