Senin 22 Januari 2024
HIDUP DALAM KRISTUS
Bacaan Sabda : Yohanes 15:1-27
Sabda Renungan : “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”(Yohanes 15:1-3)
Dalam perumpamaan ini sangat jelas memberi gambaran hubungan Allah Bapa, Allah Anak dan orang percaya kepada-Nya. Perumpamaan mengenai pokok anggur yang benar menjelaskan tiga oknum yang penting dan hubungan ketiganya:
- Pertama adalah mengenai Allah Bapa yang digambarkan sebagai pengusaha kebun anggur. Kebun anggur tidak ada dijelaskan dalam perumpamaan itu tetapi sudah pasti anggur itu merupakan gambaran jemaat Tuhan. Jemaat Tuhan adalah usaha dari Allah Bapa. Mulai dari Perjanjian Lama Allah telah merencanakan agar di dalam dunia terdapat suatu bangsa yang disebut sebagai umat Allah yaitu Israel. Dan bangsa Israel inilah umat Allah Perjanjian Lama. Perjanjian Lama adalah gambaran yang menunjuk kepada tergenapinya janji Allah dalam Perjanjian Baru. Gereja menjadi umat Allah Perjanjian Baru sebagai wujud tergenapinya janji Allah. Jadi sangat jelas bahwa karya Allah melalui anak-Nya Yesus Kristus adalah fakta terencana karya Allah yang terwujud melalui perjalanan sejarah yang sangat panjang. Jadi Allahlah yang menjadi pengusaha yang mengusahakan keberadaan jemaat gereja yaitu tubuh Kristus.
- Kedua adalah Yesus Kristus sebagai pokok anggur yang benar. Allah Bapa telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia untuk menjadi juruselamat manusia. Yesus adalah hidup bukan saja mengajarkan tentang hidup. Hidup ada dalam pokok anggur itu dan hanya orang yang menerima Dia dan tetap hidup di dalam Dia yang memperoleh hidup yang sesungguhnya. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat secara pribadi berarti dilahirkan menjadi anak Allah untuk memperoleh hidup yang baru. Orang yang terus menerus membangun hubungan dengan Yesus merekalah yang bertahan dan bertumbuh semakin dewasa dalam hidup baru. Hubungan inilah yang terus menerus diserang iblis dengan berbagai cara, sebab itu haruslah setia kepada Kristus.
- Ketiga adalah murid-murid Yesus yang digambarkan sebagai ranting. Yesuslah yang menetapkan dan memerintahkan agar para murid pergi untuk menghasilkan buah. Ranting akan berbuah lebat bila tetap tinggal dan menyerap nutrisi dari pokok. Bila tidak maka ranting itu tidak akan berbuah sehingga pengusahanya akan memotongnya. Bila berbuah maka pengusaha pun akan merawatnya.
Dalam hal ini sangat nyata sistem hidup dalam kerajaan Allah. Orang percaya haruslah tetap membangun hubungan dengan Kristus sehingga Allah Bapa akan terus melakukan karya indah-Nya yang sempurna melalui hidup umat-Nya di dalam Kristus. (MT)