Kamis 18 Januari 2024
SALING MERENDAHKAN HATI
Bacaan Sabda : Yohanes 13:1-30
Sabda Renungan : “kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: ”Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku? Jawab Yesus kepadanya: Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” (Yohanes 13:5-7)
Pembasuhan kaki murid-murid yang dilakukan Yesus terjadi secara tiba-tiba. Hal ini belum pernah terjadi dan terjadi sekali saja sebagai upaya Yesus untuk mengajar murid-murid-Nya. Dan juga peristiwa ini adalah kejutan bagi murid-murid Yesus. Biasanya pembasuhan kaki adalah pekerjaan seorang budak bahkan kewajiban yang harus dilakukan seorang budak kepada tuannya. Yesus bagi para murid adalah Tuhan dan guru sehingga tidak sepantasnya Yesus melakukannya kepada murid-murid-Nya. Tetapi Yesus berinisiatif melakukannya membuat murid-murid tercengang. Boleh juga disebut bahwa peristiwa ini adalah peristiwa yang sangat dramatis yang terjadi pada malam terakhir sebelum Yesus ditangkap.
Ada beberapa alasan dan tujuan yang terkandung dalam tindakan Yesus yang sangat penting sebagai pesan untuk murid-murid-Nya dan umat Tuhan sepanjang zaman:
- Pertama adalah untuk menyatakan bahwa Yesus sangat mengasihi semua murid-murid-Nya. Dalam hal ini Yesus mengangkat derajat dan posisi para murid dan semua orang yang dikasihi-Nya. Dalam hal ini Yesus sebagai Tuhan dan guru tidak meminta untuk dilayani tetapi justru berinisiatif untuk melayani, tidak meminta untuk dihormati tetapi berinisiatif untuk menghormati.
- Kedua adalah untuk memberikan pesan melalui tindakan untuk menggambarkan pengorbanan-Nya di kayu salib. Dia adalah Tuhan tetapi memposisikan diri sebagai manusia yang terhukum untuk menebus dosa.
- Ketiga adalah untuk mengajar murid-murid-Nya dan umat-Nya sepanjang zaman agar hidup saling melayani, saling menghormati dan saling merendahkan hati satu sama yang lain. Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya mempunyai keinginan lebih besar dari yang lain, lebih terhormat dari yang lain. Tindakan Yesus memberi pesan yang sangat penting bagi umat-Nya agar berhenti merebut tempat tertinggi dan terhormat.
Setelah selesai membasuh kaki murid-murid-Nya Yesus secara tegas mengatakan bahwa tindakan-Nya itu memberi teladan kepada murid-murid-Nya untuk diteladani dalam hidup sehari-hari. Keteladanan Yesus ini memberi pesan juga bahwa kaki pelayan itu kotor adanya sehingga wajib saling membasuh. Para pelayan Tuhan semua mempunyai sisi kotor atau kesalahan jadi hendaklah saling mengampuni dan menutupi kekurangan orang lain dengan kasih. (MT)