Senin 15 Januari 2024
YESUS GEMBALA YANG BAIK
Bacaan Sabda : Yohanes 10:1-42
Sabda Renungan : “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”(Yohanes 10:9,11
Pasal 10 ini adalah merupakan pernyataan Yesus tentang diri-Nya. Di sini Yesus menyatakan bahwa Dia adalah gembala yang baik, yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Pada zaman itu umat Yahudi adalah penggembala ternak domba, sehingga domba mendapat tempat yang khusus dalam hidup mereka. Domba dibiarkan tinggal dalam satu rumah dengan pemiliknya. Menggembalakan domba menjadi profesi yang cukup baik tetapi gembala tidak semua baik. Gembala yang baik biasanya adalah pemilik domba sedangkan yang bukan pemilik domba adalah gembala upahan. Jadi bila Yesus gembala yang baik berarti Dia adalah pemilik domba.
Gembala yang baik seperti tertulis dalam Mazmur 23 adalah Yesus sendiri. Karena gembala yang baik adalah gembala yang menyertai dan melindungi serta menuntun domba-dombanya.
- Sebagai gembala yang baik Yesus menuntun dengan lemah lembut dan memelihara umat-Nya dengan penuh kasih sayang.
- Kemudian satu keistimewaan Yesus sebagai gembala yang baik adalah kesetiaan-Nya memberikan nyawa-Nya untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Kenyataan ini menjelaskan keistimewaan Yesus sebagai gembala yang baik.
- Kemudian sebagai gembala baik sejati Yesus menyatakan diri sebagai pintu menuju domba-domba. Dan apabila umat berjalan melalui pintu itu akan selamat. Bila berjalan melalui Yesus akan beroleh hidup yang kekal karena dibebaskan dari hukuman dosa.
- Sebagai gembala yang baikYesus mengenal domba-domba-Nya dan tak pernah melupakan domba-domba-Nya. Janji Sang Gembala yang baik itu sangat lengkap untuk menjamin kehidupan penuh kelimpahan untuk domba-domba-Nya tetapi syarat bagi orang percaya hendaklah memposisikan diri sebagai domba dalam penggembalaan Sang Gembala yang baik itu. Domba yang sesungguhnya mengenal suara gembala sejatinya. Dia akan selalu merindukan suara gembala yang memberi tuntunan yang benar agar terus berjalan dan berada di dalam kebenaran. Mendengarkan suara Sang Gembala untuk mengikuti dan mentaatinya.
Janji terindah Sang Gembala pada domba-domba-Nya adalah adanya kepastian agar tetap berada pada posisi sebagai domba untuk selalu siap menikmati kehadiran-nya. Situasi apapun yang menimpa tidak akan memisahkan domba dari Sang Gembala sejatinya dengan syarat jangan pernah menyimpang dari penggembalaan-Nya. (MT)