Minggu 14 Januari 2024
PENYEMBAH YANG BENAR
Bacaan Sabda : Yohanes 9:1-41
Sabda Renungan : “Jawab Yesus: Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” (Yohanes 9:3-4)
Pendapat umum yang berkembang ditengah masyarakat Yahudi sebagai umat beragama, bahwa dosa selalu berakibat buruk kepada para pendosa. Penderitaan adalah akibat dosa yang dilakukan para penderita. Masalah terjadi bagi para umat beragama saat melihat kenyataan seorang yang buta sejak lahir. Mereka sulit memutuskan bahwa yang berdosa dalam kasus ini orangtua atau anak yang buta bertanya kepada Yesus. Dan jawaban Yesus cukup mencengangkan mereka. Yesus menjawab bahwa penyakit ini tak perlu dihubungkan dengan dosa orangtua dan anak yang buta. Yesus memperbaiki konsep berpikir para murid-Nya dengan memberi jawaban “Bukan mencari siapa yang berdosa tetapi pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam Dia”.
Manusia membuat hati orang buta sejak lahir itu sangat sedih karena menghubungkan penderitaannya dengan dosanya dan dosa orangtuanya. Tentu saja dia sudah sangat sering mendengarkan tuduhan dan penghakiman manusia terhadap dirinya, itulah sebabnya dia sangat senang mendengar pernyataan Yesus bahwa dia terlahir buta supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia. Tidak salah bahwa ada banyak orang jatuh sakit akibat dari dosanya tetapi tidak selalu. Sekiranya pun orang sakit karena dosanya tetap saja pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia. Pekerjaan Allah termasuk kasih Allah yang memberikan pengampunan dan pemulihan. Faktanya ada banyak orang jahat tidak menderita sedangkan orang orang baik menderita. Tetap saja bahwa kepada orang jahat dan orang baik itu pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan. Pekerjaan Allah membuat orang jahat bertobat, pekerjaan Allah juga membuat orang baik semakin baik.
Pada kasus-kasus lain orang buta datang dan berseru kepada Yesus mereka disembuhkan. Sedangkan pada kasus orang buta sejak lahir ini dan tidak membuka mulutnya meminta agar Yesus mencelikkan matanya. Yesus yang berinisiatif menyembuhkan dengan cara Yesus. Yesus menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa Yesus berdaulat menggunakan cara yang tepat untuk semua orang untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan dalam hidup semua orang. (MT)