Sabtu 13 Januari 2024
YESUS TERANG DUNIA
Bacaan Sabda : Yohanes 8:1-59
“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ”Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12)
“Akulah Terang Dunia” adalah suatu pernyataan Yesus yang sangat jelas mengenai diri-Nya. Pernyataan Yesus ini dilatarbelakangi peristiwa orang-orang ahli taurat dan Farisi yang membawa perempuan berzinah kepada Yesus tentang bagaimana hukuman yang sesuai dengan hukum taurat kepada pezinah tersebut. Tetapi Yesus mengetahui bahwa mereka bukanlah tulus untuk memperoleh masukan dari Yesus melainkan bertujuan untuk menjebak. Jawaban Yesus membuat para ahli taurat tak dapat mempersalahkan Yesus melainkan mereka sesungguhnya memperoleh masukan yang sangat berharga antara lain bahwa semua manusia adalah pelaku dosa sehingga tak berhak menghakimi dan menghukum si pendosa.
Kemudian bahwa melalui pengampunan dari Allah lah para pendosa dapat luput dari maut sebagai hukuman dosa. Selanjutnya bahwa hanya Yesus sajalah yang berkuasa mengampuni dosa dan secara tegas Yesus mengatakan bahwa orang berdosa yang diampuni itu. Jangan berbuat dosa lagi. Setelah ahli-ahli taurat meninggalkan Yesus, Dia pun berkata kepada orang banyak dan para pengikut-Nya “Akulah Terang Dunia…”. Dalam hal ini Yesus ingin mengatakan bahwa agama bukanlah memberi terang atau memberi penjelasan tentang keselamatan dengan baik dan benar tetapi justru membuatnya semakin rumit dan gelap. Yesuslah yang memberi penerangan pasti mengenaoi keselamatan sehingga unsur-unsur kegelapan dilenyapkan. Yesus melenyapkan kegelapan dari jalan keselamatan itu sehingga para pengikut-Nya yang sudah diselamatkan itu jalan dalam perjalanan iman dalam terang yang penuh kepastian untuk beroleh keselamatan. “Barang siapa mengikut Aku Ia tidak akan berjalan dalam kegelapan”. “Mengikut Aku”, bukanlah suatu perbuatan sesaat melainkan suatu tindakan terus menerus dan berkelanjutan. Yesus hanya mengakui para pengikut-Nya yang setia terus menerus mengikut Dia.
Kemudian mengikut Yesus bukanlah sekedar pengakuan dengan mulut melainkan terwujud melalui tindakan yang berdampak pada perilaku yang semakin baik dan benar. Sebagai pengikut Kristus haruslah menjauhkan diri dari dosa hingga membuang perilaku berdosa dari hidupnya sehari-hari. Hanya dengan demikian persekutuan dengan Allah semakin dekat, kegelapan akan sirna dan terang semakin bercahaya. (MT)