Kamis 11 Januari 2024
HIDUP YANG KEKAL DALAM YESUS
Bacaan Sabda : Yohanes 6:25-71
Sabda Renungan : “Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: ”Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepada-Nya: ”Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” (Yohanes 6:67-69)
Tujuan Yesus melakukan mujizat adalah untuk menolong sebanyak orang yang mebutuhkan pertolongan-Nya. Tetapi Yesus juga menyatakan kepada manusia berdosa, bahwa sesulit apapun kehidupan manusia, tak perlu putus asa karena masih ada Tuhan, sebab itu mujizat selalu ada. Ada banyak orang yang menanggapi mujizat Yesus dengan prinsip hidup salah dalam mengikut Yesus. Kesalahan terjadi karena mereka menjadi pemuja mujizat untuk mendapatkan kemudahan dalam menjalani kehidupan. Padahal mujizat demi mujizat terjadi tak terlepas dari sikap umat terhadap firman Tuhan. Mujizat terjadi karena para murid dan ribuan orang lainnya mencintai firman Allah, bukanlah mujizat sebagai dasar untuk percaya dan mencintai firman Allah.
Dalam ajaran Yesus berikutnya, Dia mengajar dengan isi dan inti ajaran-Nya menjadi “Roti Hidup atau Roti surgawi”. Yesus menghubungkan dengan manna yaitu roti yang turun dari surga setiap pagi menjadi makanan utama umat untuk bertahan hidup. Manna harus dimakan agar berfungsi bagi kelanjutan hidup umat. Selanjutnya Yesus pun menyatakan bahwa “Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga”. Tetapi Dia berbeda dengan manna, karena Dia adalah pemberi hidup yang kekal. Saat Yesus mengatakan siapa saja memakan roti hidup yaitu diri-Nya akan hidup untuk selama-lamanya. Hal itu membuat banyak murid-murid Yesus yang meninggalkan Yesus, kemudian Yesus menoleh kepada kedua belas murid-Nya dan berkata “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”. Saat itulah Petrus menjawab “Tuhan kepada siapakah kami akan pergi, perkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal”. Ada ribuan orang yang mengikut Yesus tetapi hanya 120 orang saja yang setia. Dan yang setia itu adalah mereka yang ditarik oleh Bapa sehingga melihat Kristus Yesus naik ke surga setelah menuntaskan semua karya dan tugas-Nya untuk menyelamatkan manusia.
Menjadi orang Kristen adalah pilihan orang yang menginginkannya. Tetapi untuk memperoleh hidup yang kekal bukanlah sekedar pilihan pribadi atau keinginan diri melainkan pemberian Allah bagi orang percaya yang menerima Yesus sebagai Tuhan. Itulah sebabnya kehidupan kekal sudah di mulai di dunia ini saat umat percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan, sebab menerima Yesus adalah menerima hidup yang kekal. Jadi jika sekarang Yesus bertanya “Apakah sekarang kau mau pergi juga?” jawabannya ada pada anda. (MT)