Selasa 09 Januari 2024
PERNYATAAN YESUS
Bacaan Sabda : Yohanes 5:1-47
Sabda Renungan : “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” (Yohanes 5:24)
Dalam Yohanes 5:18-24 Yesus membuat beberapa pernyataan penting yang sangat mengejutkan para pendengar tetapi sangat mengusik hati dan iman para petinggi agama Yahudi. Tujuan Yesus membuat pernyataan ini adalah untuk menjelaskan bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan, jadi mengenal Dia berarti juga mengenal Tuhan. Yesus ingin mengatakan bahwa Allah bukan hanya dipercaya tetapi melalui Yesus Allah memberikan diri-Nya kepada manusia juga untuk dikenal.
- Pernyataan Yesus yang ke-1 adalah Dia menyatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Dalam hal ini Yesus ingin mengungkapkan kebenaran penting yaitu bahwa Bapa-Nya adalah Allah dan Dia sebagai anak sang Bapa yang adalah Allah berarti Dia sang anak adalah juga Allah. Bapa adalah pribadi yang berbeda dengan Anak tetapi pada hakekatnya adalah satu. Jadi Bapa dan Anak adalah kesatuan yang tak terpisahkan. Mungkin sulit untuk dipahami, tetapi firman Tuhan adalah kebenaran mutlak untuk ditaati.
- Pernyataan Yesus yang ke-2 adalah sebagai Anak Yesus terus menjaga dan memelihara kesatuan-Nya dengan Bapa (19-20). Resiko dari pernyataan-Nya yang pertama ini adalah para petinggi agama Yahudi. Tetapi Yesus justru semakin mempertegas bahwa kesatuan-Nya dengan Bapa itu adalah fakta yang nyata melalui perbuatan-perbuatan Yesus yang bersumber dari Sang Bapa.
- Pernyataan Yesus yang ke-3 adalah melalui kuasa-Nya yang sama dengan Bapa membangkitkan orang mati yang dikehendaki-Nya (21).
- Kemudian pernyataan-Nya yang ke-4 adalah bahwa Yesus berkuasa dan berhak menghakimi semua orang (22).
- Dan pernyataan Yesus yang ke-5 adalah Dia berhak menerima kehormatan (23).
- Dan puncaknya melalui pernyataan Yesus yang ke-6 adalah bahwa Yesus berkuasa memberikan hidup yang kekal (24).
Dalam kemanusiaan-Nya yang sempurna sesungguhnya Yesus juga menyatakan ke-Tuhanan-Nya melalui perkataan-Nya dan pernyataan-pernyataan-Nya. Bukan saja melalui pernyataan tetapi juga melalui kehidupan dan perbuatan-perbuatan serta kuasa-Nya. Dia menjadi manusia tetapi Dia tak pernah berdosa dan berbuat kesalahan. Dia melakukan mujizat untuk menolong banyak orang sebagai bukti kuasa dan kasih-Nya. (MT)