Minggu 07 Januari 2024
PENYEMBAH YANG BENAR
Bacaan Sabda : Yohanes 4:1-26
Sabda Renungan : “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:23-24)
Sangat terlihat dengan jelas bahwa Yesus sangat berniat melintasi Samaria. Karena orang Samaria pun harus mempunyai kesempatan untuk mendengar Injil untuk memperoleh hidup yang kekal. Ada pertentangan yang sangat tajam antara Yahudi dan Samaria mengenai status sebagai umat pilihan. Orang Yahudi sangat meragukan status orang Samaria sedangkan orang Samaria tetap menghargai status mereka sebagai umat pilihan. Yesus mengetahui kondisi ini tidak sehat sehingga menjelaskan kepada murid-murid-Nya melalui pertemuannya dengan perempuan Samaria. Yesus menyatakan diri kepada perempuan ini melalui teguran-Nya mengenai latar belakang buruk perempuan ini yang telah kawin cerai sebanyak 5 kali. Melalui teguran Yesus itu perempuan Samaria itu mengakui Yesus adalah seorang nabi.
Yesus pun melanjutkan memberi penjelasan mengenai perbedaan ajaran agama orang Yahudi dan orang Samaria, khususnya mengenai tempat dan konsep penyembahan. Dalam hal ini Yesus membuat ketidaktahuan orang Yahudi dan orang Samaria tentang menyembah Allah sehingga langsung memberi penjelasan. Dalam hal ini Yesus tidak menyalahkan, juga tidak membenarkan salah satu pihak antara Yahudi dan Samaria. Yesus berusaha mengubah pola pikir mereka tentang penyembahan yang benar. Hal ini sangat jelas melalui pernyataan Yesus “Penyembah benar, menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran”. Dalam penjelasan ini yang utama disingkapkan adalah bahwa penyembah Allah bukanlah soal “di mana” melainkan “bagaimana”. Menyembah “dalam roh” menjelaskan bahwa saat menyembah hendaklah menghampiri Allah atau memposisikan diri di hadirat Allah dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh. Kemudian saat menyembah roh penyembah haruslah diarahkan dan dituntun oleh Roh Kudus. Menyembah harus dalam kebenaran artinya penyembahan harus dilaksanakan menurut kebenaran artinya tidak boleh dilaksanakan terlepas dari kebenaran dan ajaran firman Tuhan sebagai satu-satunya dasar penyembahan yang benar.
Selanjutnya Allah hendak disembah sebagai Bapa. Allah adalah Bapa yang mengasihi yang harus dihormati. Dalam hal ini menyembah-Nya bukan lagi dengan cara-cara lama yang berpusat pada ritual-ritual agama semata. Menyembah Allah sebagai Bapa maka menyembah Allah berpusat pada hubungan yang dekat antara umat dan Allah seperti hubungan anak dengan Bapa. Seorang anak yang memberi penghormatan yang tulus kepada Bapa yang mengasihi dengan kasih yang sempurna. Dalam hal tulusnya penghormatan itu adalah suatu penyembahan yang benar berpusat pada hubungan yang akrab. (MT)