Sabtu 06 Januari 2024
YOHANES DAN YESUS
Bacaan Sabda : Yohanes 3:22-36
“Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” (Yohanes 3:36)
Suatu pernyataan yang sangat logis “Percaya kepada Yesus beroleh hidup kekal”. Jadi jelas tidak percaya kepada Yesus berarti tidak memperoleh hidup yang kekal atau tetap dalam kebinasaan. Tetapi tidak cukup hanya percaya saja haruslah ditindaklanjuti dengan taat kepada Yesus, sebab kalau tidak taat maka tidak akan melihat hidup melainkan murka Allah tetap ada di atasnya. Taat kepada Yesus dapat diartikan mengikut Yesus, belajar kepada Yesus dan berproses semakin seperti Yesus atau meneladani Yesus. Tentu hal itu tidaklah mudah tetapi juga tidaklah mustahil. Belajar adalah kegiatan seumur hidup jadi taat kepada Yesus dan meneladani Yesus dapat diartikan tetap berproses semakin seperti Yesus. Bisa cepat, bisa juga lambat. Jadi keselamatan itu bukan saja mengenai hidup kekal di sorga bersama Yesus, mengikut Yesus dan terus meneladani Yesus.
Firman Tuhan ini dilatarbelakangi oleh kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus yang dilanjutkan dengan penjelasan lengkap tentang tujuan Yesus datang ke dunia. Yohanes menyaksikan bahwa Yesus adalah Mesias dan dirinya hanyalah pelopor yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Karya Mesias di dunia akan terus berlanjut sedangkan Yohanes Pembaptis akan berhenti setelah tugas kepeloporannya telah selesai. Tetapi selama tugas kepeloporannya, Yohanes Pembaptis mengadakan gerakan kebangunan rohani sebagai bagian dari ketaatannya kepada tugasnya sebagai pelopor untuk menyediakan jalan bagi kedatangan Mesias. Inti dari gerakan kebangunan rohani adalah percaya dan taat kepada Yesus.
Yohanes telah melakukan tugasnya sebagai pelopor yang menghamba. Dia adalah hamba yang dipenuhi dan dituntun Roh Kudus. Sebagai seorang hamba yang dituntun Roh Kudus, Yohanes Pembaptis tetap pada motivasi yang benar tidak mempunyai yang menyimpang dari sikap hatinya yang murni. Untuk menghamba, Sebagai hamba sejati dia sadar bahwa dia bukanlah milik sendiri tetapi adalah seutuhnya milik Allah yang adalah tuannya. Itulah sebabnya Yohanes tidak mempunyai ambisi apapun selain bekerja untuk mentaati Allah, dan setiap saat dia harus selalu siap dan taat.
Jadi Yohanes Pembaptis tidak akan pernah memisahkan percaya dan ketaatan. Orang percaya kepada Yesus memperoleh hidup kekal, tetapi percaya saja tidaklah cukup. Harus memasuki proses belajar untuk terus mengikut dan mentaati Yesus. (MT)