Kamis 20 Juli 2023
JUJUR DAN BERSIH
Bacaan Sabda : Yehezkiel 44 – 45
“Dan rajalah yang bertanggung jawab mengenai korban bakaran, korban sajian, korban curahan pada hari-hari raya, bulan-bulan baru, hari-hari Sabat dan pada setiap perayaan kaum Israel. Ialah yang akan mengolah korban penghapus dosa, korban sajian, korban bakaran dan korban keselamatan untuk mengadakan pendamaian bagi kaum Israel.” (Yehezkiel 45:17)
Dalam penglihatan selanjutnya Yehezkiel dibawa ke pintu gerbang luar tempat kudus yang menghadap ke Timur. Pintu yang tertutup ini hanya terbuka kepada raja yang memimpin ibadah. Raja ini tidak diketahui jelas, yang pasti bukanlah raja Israel, karena raja-raja Israel tidak boleh memimpin ibadah. Ada yang mencoba menafsirkan sebagai Mesias. Tetapi juga tidak mungkin karena raja yang tidak lazim ini mempersembahkan korban penghapus dosa (45:22) dan mempunyai anak secara biologis (46:16). Dalam hal ini, rupanya penglihatan ini adalah merupakan nubuat mengenai konsep ibadah umat yang terjadi pada masa yang sangat jauh ke depan.
Dalam pelaksanaan ibadah pada gereja tidak lagi terfokus pada imam karena semua orang percaya telah menjadi imamat yang rajani (1 Petrus 2:9). Ternyata dalam Yehezkiel 44:15-16, imam-imam dan para Lewi dan bani Zadok yang tetap setia saat Israel tersesat tetap juga diperintahkan melaksanakan ritual-ritual keagamaan, tetapi yang tidak setia tidaklah diperbolehkan bahkan sudah banyak yang terhukum. Dalam hal ini nabi Yehezkiel diperintahkan Allah untuk menubuatkan bahwa ibadah dalam bentuk pemujaan dan penyembahan kepada Allah haruslah terus dilaksanakan dengan setia, tidak harus bergantung kepada ritual dan pelaksanaan ritual itu. Ada keistimewaan bani Zadok yaitu tetap setia kepada Allah ketika banyak imam dan orang-orang Lewi meninggalkan jalan Allah. Kesetiaan bani Zadok inilah yang menjadi alasan Allah memberi hak istimewa untuk melayani Tuhan di bait suci pada masa depan.
Jadi perlu juga kita ketahui bahwa tingkat kesetiaan kepada Allah selama hidup di bumi penting dan mendapat perhatian dari Allah. Dalam pasal 45 ada pembagian negeri khusus diperuntukkan untuk para imam. Tujuan Allah adalah supaya para imam tidak akan memeras rakyat untuk mencukupi kebutuhannya. Hal ini ada hubungannya dengan para pemimpin rohani pada akhir zaman ini. Para gembala tidak salah menjadi kaya tetapi janganlah dengan cara menjadikan keuangan gereja semua menjadi miliknya. Para pemimpin rohani tetaplah setia melaksanakan tugas pelayanannya dan bila ingin kaya boleh juga berkerja seperti para imam yang diberi pusaka agar terus berkarya. Yehezkiel bahkan menasehati agar para pelayan Tuhan berhenti menindas dan memeras umat sebaliknya berlaku benar dan jujur (45:9-12). (MT)