Selasa 27 Desember 2022
PARA MAJUSI MENCARI DAN MENYEMBAH YESUS
“Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.” (Matius 2:10-11)
Orang Majus yang berdasarkan petunjuk bintang datang mencari dan menyembah Yesus sangat terbuka kepada penafsiran-penafsiran tentang identitas mereka yang sesungguhnya. Mungkin saja mereka adalah utusan kelompok keagamaan yang sangat terpelajar dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Iran. Mereka diperkirakan mengkhususkan diri pada bidang astrologi kedokteran dan ilmu pengetahuan alam. Kemungkinan besar mereka mengawali perjalanan kunjungan saat Yesus sudah berusia 40 hari hingga 2 tahun.
Matius memasukkan fakta sejarah kunjungan para Majusi ini menjelaskan bahwa Yesus layak memperoleh penghormatan dan penyembahan sebagai raja untuk seluruh umat manusia, bukan hanya untuk orang Yahudi. Hal ini penting untuk menjelaskan bahwa penebusan Allah dan keselamatan dari Allah oleh kedatangan dan karya Kristus bukan hanya untuk orang Yahudi tetapi untuk seluruh bangsa. Para Majusi sangat beralasan mencari bayi yang baru lahir itu ke istana Herodes, tetapi Herodes menjadi terganggu karena merasa tersaingi dan dia pun memanggil imam untuk meminta petunjuk lokasi raja yang baru lahir itu tinggal. Para imam pun berhasil memberi petunjuk. Sementara para Majusi menemukan dan menyembah Yesus, raja Herodes justru sibuk membuat rencana membunuh Yesus. Para Majusi pun pulang tanpa memberi laporan kepada Herodes.
Malaikat Tuhan pun memberi petunjuk kepada Yusuf dan Maria agar membawa Yesus menyingkir ke Mesir sebagai cara Tuhan untuk melindungi Yesus dari kejahatan Herodes. Perlindungan nyata melalui ketaatan kepada firman Allah. Sulit dipahami mengapa bukan Herodes yang dihentikan Allah, agar biaya perlindungan Allah itu tidak terlalu mahal. Tetapi semua terjadi agar kehendak-Nya terlaksana.
Herodes membunuh anak berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya. Betlehem dan sekitarnya hanya berpenduduk paling banyak 2000 jiwa jadi anak yang terbunuh diperkirakan hanya 20 orang anak tetapi itu terlalu mahal untuk usaha membunuh Yesus, itulah kejam dan jahatnya kekuasaan. Perlindungan dan pertolongan Allah selalu dibutuhkan karena banyaknya kesulitan dan kejahatan yang perlu dihadapi. Musuh-musuh orang percaya tak akan pernah berhenti untuk menyerang orang yang setia.
Para Majusi melakukan apa yang patut mereka lakukan menyembah Raja segala Raja. Jadi kejahatan Herodes bukanlah tanggung jawab mereka, Herodeslah yang menanggung konsekuensi kejahatannya. (MT)