Senin 26 Desember 2022
PERTEMUAN YANG INDAH DENGAN YESUS
“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu. Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” (Lukas 2:29-32)
Pertemuan Simeon dan Hana dengan Yesus adalah suatu pertemuan yang sangat istimewa karena memberi pesan-pesan yang sangat istimewa kepada umat Tuhan sepanjang zaman. Simeon adalah seorang yang benar dan hidup saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus telah menyatakan kepada Simeon bahwa dia tidak akan mati sebelum bertemu dengan Mesias. Untuk itu dia berada di Bait Allah untuk menanti kedatangan Mesias. Mungkin saja sudah puluhan tahun dia menanti di Bait Allah. Setiap ada tokoh agama, dia bersiap menyambut ternyata bukanlah Mesias. Mungkin saja setiap ada negarawan yang datang dia berharap bahwa itulah Mesias, ternyata bukan juga.
Setelah delapan hari Yesus dibawa ke bait Allah untuk disunat. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, namun dia tetap menjalani kewajiban agama, karena Dia haruslah menjadi manusia yang taat kepada peraturan agama. Ketika Yesus dan Maria membawa bayi Yesus Simeon menyambut dengan membuat suatu pernyataan yang sangat istimewa yang sudah barang tentu membuat orang-orang yang berada di bait Allah meresponinya dengan bertanya dalam hati tentang keistimewaan sang bayi Yesus. Bila disederhanakan pernyataan Simeon adalah “Saya sudah rela mati ya Allah karena telah bertemu dengan juruselamatku”. Dalam hal ini Roh Kudus telah memakai Simeon untuk memperkenalkan Yesus dan juru selamat di bait Allah.
Di situ ada pula seorang nabiah bernama Hana. Hana adalah seorang janda yang sangat berintegritas. Dia hanya 7 tahun hidup dengan suaminya kemudian ditinggalkan hidup sendiri tanpa mempunyai anak, secara umum menyatakan bahwa Hana menjanda setelah suaminya meninggal. Dalam usia 84 tahun dia tidak pernah meninggalkan bait Allah. Hana berada terus di bait Allah, tekun berharap akan bertemu dengan Mesias. Dia menanti dengan mengabdikan diri kepada Allah tekun berdoa dan berpuasa. Hana menjadikan status hidup sendiri menjadi lebih fokus mengabdikan diri kepada Allah. Hana adalah salah seorang yang menyaksikan pertemuan Simeon dengan Yesus. Hana mengucap syukur kepada Allah serta berbicara kebenaran tentang bayi Yesus.
Setelah itu, kisah tentang Yesus tak ditulis lagi oleh Lukas selain menyatakan Yesus bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Dalam perjalanan iman selanjutnya pertemuan dengan Yesus selalu indah dan membahagiakan. (MT)