Sabtu 24 Desember 2022
NATAL ADALAH KABAR BAIK
“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” (Lukas 2:10-12)
Dapat disimpulkan bahwa berita kelahiran Yesus sang juruselamat manusia pertama kali diberitakan adalah kepada para gembala tidak perlu mencari alasan-alasan mengapa kepada para gembala, karena Alkitab tidak menjelaskannya. Bila mau mencoba mencari alasan pasti haruslah didahului dengan kata kemungkinan berarti sifatnya tidak pasti. Kemungkinan para gembala yang sedang menjaga domba masih berjaga-jaga jadi belum tidur.
Berita sukacita sebaiknya diberitakan kepada mereka yang berjaga-jaga bukan kepada yang tidur. Jadi beritanya cepat diterima dan cepat juga memberi respon yang baik. Kalau kepada yang tidur sudah pasti mendapat penolakan. Kalaupun tidak menolak sudah pasti lambat diterima dan biasanya responnya pun buruk. Sebab itu jadilah orang yang selalu terjaga bukan tertidur. Kemungkinan pemberitaannya pun sangatlah istimewa yaitu para malaikat. Hal itu adalah suatu kejutan bagi para gembala. Mungkin bagi mereka malaikat hanyalah merupakan cerita masa lalu, karena jangankan malaikat, nabi pun sudah lama tidak muncul dan berbicara kepada umat. Mereka pun berpikir “siapa kita”. Kita hanyalah gembala. Biasanya malaikat berbicara kepada imam atau nabi bukan kepada gembala domba. Jadi para gembala yang sedang ketakutan terhadap serangan binatang buas semakin takut lagi terhadap kehadiran para malaikat walaupun dalam ketakutan yang berbeda.
Selanjutnya para gembala pun semakin mengalami kekaguman yang luar biasa saat para malaikat itu mengawali berita sukacita dengan berkata “Jangan takut”. Kata-kata malaikat itu sangat mengena ke hati sekaligus menyegarkan jiwa para gembala. Para malaikat pun melanjutkan kabar baik itu kepada para gembala yang merespon kabar baik itu dengan sukacita dan memuliakan Allah. Sukacita mereka pun semakin sempurna menyaksikan sejumlah besar bala tentara surga memuliakan Allah. Para gembala semakin kagum menyaksikan para malaikat dan para tentara surga kembali ke surga. Malaikat turun dari surga memberitakan kabar kelahiran Yesus kepada para gembala kemudian kembali lagi ke surga.
Para gembala pun langsung berangkat menemui Yesus dan mereka menemukan Yesus terbaring di palungan dalam sebuah kandang domba tepat seperti informasi yang mereka terima dari para malaikat. Para gembala pun memuji Allah dan kembali ke padang gurun melanjutkan tugas menggembalakan domba. Mereka tetap menjadi gembala. Pertemuan dengan Yesus sang juru selamat tak mengubah status mereka, tetapi sudah pasti mengubah hidup, hati dan semangat kerja mereka. Sukacita mereka tentu meluap-luap untuk terus setia memuliakan Allah. (MT)