Selasa 20 Desember 2022
BERITA KELAHIRAN SANG JURUSELAMAT
“Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. (Lukas 1:30-31)
Ketokohan Maria dalam peristiwa natal adalah hal yang sangat penting yang tidak boleh diabaikan. Berita penting yang disampaikan malaikat kepada Maria adalah merupakan kasih karunia Allah istimewa yang diberikan Allah kepada Maria seorang. Maria memperoleh karunia Allah melebihi semua wanita yang ada didunia sepanjang zaman. Maria adalah satu-satunya wanita terpilih dari semua wanita yang layak menerima penghormatan. Tetapi Alkitab khususnya Perjanjian Baru tidak pernah menyatakan bahwa Maria yang dikaruniai menjadi ibu Yesus harus disembah, atau diberi gelar-gelar khusus serta mendoakannya apalagi berdoa kepadanya.
Maria layak dihormati dan diteladani dalam sikapnya kepada firman Allah yang diberitakan malaikat kepadanya. Tetapi anaknyalah yang layak menerima penyembahan kita. Allah memilih Maria melalui seleksi yang benar dan ketat terbukti dari hidupnya yang sederhana dan soleha. Maria bukan saja menerima kasih karunia yang mendatangkan sukacita baginya tetapi dia bersedia dan tulus juga menerima banyak penderitaan dan kepedihan. Dan kepedihan itu sudah dimulai saat berita kelahiran Anaknya diberitakan oleh malaikat kepadanya.
Maria mengandung dari Roh Kudus pada saat berstatus tunangan dari pemuda saleh dan baik hati, Yusuf. Mengandung sebelum pernikahan resmi adalah merupakan aib yang sangat memalukan bagi orang Yahudi. Matius dan Lukas memberi tekanan yang sangat jelas dan tegas bahwa Yesus lahir dari perawan Maria. Yesus adalah kudus karena dikandung perempuan kudus (perawan) dari Roh Kudus, bukan oleh keinginan atau nafsu seksual dari seorang laki-laki. Yesus adalah kudus bebas dari segala noda dosa.
Tentu saja kabar baik ini membuat Maria menderita dan harus siap menanggung penghakiman dari banyak orang, termasuk dari Yusuf tunangannya. Respon Maria kepada kabar baik ini sangat jelas tertulis dalam Lukas 1:38 “Kata Maria: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia”. Dalam hal ini Maria menyerahkan dirinya kepada kehendak Allah dan siap menanggung segala konsekuensinya. Maria rela menerima kehormatan maupun celaan yang pasti dialaminya karena siap menjadi ibu dari sang juruselamat, Yesus anak ajaib nan kudus. Maria adalah teladan bagi semua perempuan dalam hal menjaga kesucian seksual, berserah kepada kehendak Allah dan iman kepada firman-Nya. (MT)