Senin 19 Desember 2022
BERITA KELAHIRAN SANG PELOPOR
“Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: ”Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.” (Lukas 1:13-14)
Yohanes Pembaptis sang pelopor adalah sosok yang tak terpisahkan dari kisah natal, namun nyaris terlupakan. Dokter Lukas justru mengawali kisah natal dengan menampilkan tokoh pelopor ini. Biasanya pelopor selalu di depan untuk membuka jalan tetapi bukanlah pelopor yang utama melainkan yang dipeloporinya. Kepeloporan Yohanes anak Zakaria dan Elisabet ini bukanlah tokoh yang muncul secara dadakan melainkan terprogram dengan baik atas inisiatif Allah. Sebelum lahir sudah diberitakan Allah secara detail dia dilahirkan dari orangtua berdasarkan seleksi Allah. Allah memilih orangtua yang soleh, ayahnya seorang imam yang sampai masa tuanya belum dikaruniai anak dan istrinya Elisabet sudah divonis mandul. Suami istri yang saling setia dipakai Allah menjadi orangtua sang pelopor. Pada saat imam Zakaria melakukan tugas keimaman, dia didatangi malaikat dengan kabar baik “Doamu telah dikabulkan, istrimu akan melahirkan anak bagimu”.
Zakaria sudah melupakan doanya tetapi Allah mengingatnya. Zakaria sudah berhenti berdoa untuk kehadiran seorang anak, tetapi Allah tetap setia pada janji-Nya, dan rencananya akan tergenapi pada waktunya. Anak Zakaria adalah anak istimewa, karena menjadi seorang pelopor yang menyediakan jalan atau membuka jalan bagi kedatangan Yesus sang juru selamat manusia. Dia adalah Yohanes pembaptis yang akan mengajak orang-orang Yahudi untuk bertobat. Kelahirannya terkategorikan sebagai mujizat yang membuat Zakaria tidak percaya. Tetapi akibat ketidakpercayaanya, dia mendadak bisu atau tidak bisa bicara, dan terus demikian, hingga kelahiran anaknya.
Malaikat sebagai penyampai firman Allah kepada Zakaria memberi penjelasan yang detail tentang anaknya. Pemberitaan anak itu akan menghasilkan terjadinya pertobatan. Salah satu pertobatan yang nyata adalah “Hati para Bapa berbalik pada anak-anaknya”. Rupanya pada zaman itu para bapa kurang bertanggungjawab dalam membangun hubungan dan membina anak-anaknya.
Hal ini menjelaskan bahwa berita natal adalah seruan kepada para ayah agar terus terpanggil mengabdikan diri kepada Allah melalui sikap benar dan baik kepada anak-anaknya, agar anak-anak bertumbuh menjadi anak yang takut kepada Allah dan hidup dalam kebenaran sesuai kehendak Allah. Para ayah tidak boleh abai terhadap perkembangan seorang anak dalam keluarga, adalah berita natal yang sangat penting. (MT)