Jumat 09 Desember 2022
PEMULANGAN YEHUDA GELOMBANG KE-2
Bacaan Sabda : Ezra 7-8
“Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. Terpujilah TUHAN, Allah nenek moyang kita, yang dengan demikian menggerakkan hati raja, sehingga ia menyemarakkan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem” (Ezra 7:10, 27)
Dari pasal 6 ke pasal 7 adalah waktu senjang yang panjang membentang peristiwa yang dicacat dalam kitab Ester. Hal itu berarti pemulangan Yehuda gelombang pertama ke gelombang kedua berjarak 60 tahun. Pada gelombang pertama Allah menggerakan hati raja Koresy sedang pada gelombang kedua Allah menggerakan raja Artahsasta. Diawali dengan raja Arthasasta menulis surat ke Esra untuk membawa orang Israel awam dan para imam kembali ke Yerusalem. Dari surat perintah raja Arthasasta dapat disimpulkan bahwa raja Artahsasta sangat memahami kehidupan iman dan keagamaan orang Israel. Ezra sangat berbahagia mendapat surat perintah tersebut, dan bersegera mentaatinya. Ezra disertai 7 orang penasehat raja Ezra dan rombongan dibekali dengan barang-barang berharga yang banyak dan lembu, domba jantan untuk dikorbankan.
Ezra adalah seorang ahli kitab dan sangat mahir kitab taurat. Sebagai seorang ahli kitab dia sangat yakin Firman, sehingga sikap raja Artahsasta disimpulkannya sebagai pengendalian Allah atas hati dan pikiran seorang raja agar kehendak Allah dan janji Allah atas umat-Nya terlaksana. Ezra memimpin umat setelah tiba di Yerusalem dengan tekat meneliti, mengajarkan dan melakukan firman Tuhan. Ezra sangat yakin bahwa firman Allah adalah kekuasaan tertinggi untuk seluruh umat, jadi haruslah diteliti atau dipelajari dengan sungguh-sungguh. Ezra mengabdikan hidupnya untuk mempelajari firman Tuhan, bukan supaya banyak tahu tetapi supaya hati-hat dalam berlaku.
Firman Tuhan dipelajari bukan hanya untuk direnungkan tetapi haruslah untuk dilakukan. Ezra pun mengabdikan diri untuk melakukan firman Tuhan atau menjadikan Firman itu sebagai standar untuk bertindak dan berperilaku. Kemudian Ezra mengabdikan diri untuk mengajarkan firman Tuhan. Ezra mengharapkan Firman sebagai kebenaran menjadi milik semua umat agar terus terjaga kemurniannya diantara umat. Ezra mendapat gangguan dari banyak pihak tetapi diaterus setia, karena dia sangat menyakini perlindungan Tuhan.
Dalam pasal ini tiga kali Ezra mengatakan “Tangan Tuhan Allah melindunginya”. Ezra memotivasi orang percaya sepanjang masa untuk tetap setia kepada Allah. Karena dia sangat banyak umat mengalami bahwa kesetiaan kepada Allah dan firman-Nya akan selalu disertai berkat dan pertolongan Tuhan. Secara tegas dia mengungkapkan bahwa perlindungan Tuhan akan nyata kepada umat yang setia. (MT)