Minggu 04 Desember 2022
YEREMIA MENENTANG NABI-NABI PALSU
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 36:1-17
“Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.” (2 Tawarikh 36:15-16)
Yosia adalah raja Yehuda terakhir yang hidup benar dan setia kepada firman Allah. Dua orang anak Yosia : Yoahas dan Yoyakim mmenjadi raja Yehuda yang jahat dan dipengaruhi oleh Nekho Raja Mesir. Yoahas ditawan Nekho ke Mesir dan mengangkat Yoyakim menjadi raja Yehuda, Yoyakim digantikan anaknya Yoyakin yang memerintah hanya sebulan sepuluh hari dan ditawan Nebukadnezar ke Babel bersama perkakas-perkakas rumah Tuhan yang sangat mahal. Yoyakin digantikan pamannya Zedekia yang merupakan raja Yehuda terakhir karena dia dan Yehuda tertawan ke Babel selama 70 tahun sesuai dengan firman Tuhan. Mulai dari Yosia nabi Yeremia sudah aktif dipakai Allah bernubuat ke Yehuda.
Yosia sangat memperhatikan firman Tuhan membuatnya berhasil memimpin umat untuk hidup setia kepada Allah. Standar kebenaran sejati adalah Firman Tuhan. Yosia menyadarinya tetapi raja-raja Yehuda setelah dia tidak menyadari sama sekali. Nabi Yeremia menyampaikan firman Tuhan yang benar tetapi sangat bertentangan dengan pikiran, pendapat dan Keinginan mereka. Mereka bukan saja menolak tetapi menganiaya nabi Yeremia yang memberitakan kebenaran. Padahal nabi Yeremia menyampaikan firman Allah terdorong oleh kasih sayang yang mendalam kepada umat Allah. Sedangkan para nabi palsu menyampaikan pesan yang menyenangkan hati umat karena bertentangan dengan kehendak Allah.
Nabi Yeremia menyampaikan pesan Allah agar Yehuda menyerah kepada orang Babel dan siap ditawan selama 70 tahun di Babel dan Allah akan memulangkan mereka dari tawanan. Berita Firman cukup jelas, tetapi nabi palsu memberitakan Yahudi harus melawan karena Allah pasti memberi kemenangan. Pesan nabi Yeremia bersumber dari Allah sehingga bertentangan dengan keinginan masyarakat Yehuda sedangkan pesan nabi palsu datang dari keinginan mereka untuk mengambil hati raja-raja Yehuda yang dapat juga diartikan sebagai nubuat pesanan raja. Nabi Yeremia harus menanggung derita sebagai konsekuensi menyatakan kebenaran di tengah rakyat sebagai akibat mendengar nasehat nabi palsu, raja-raja Yehuda dan rakyat Yehuda berperang melawan Babel sehingga mereka disiksa secara ekstrim dan tetap juga tertawan ke Babel.
Penulis Tawarikh mengakhiri tulisannya dengan menjelaskan Allah menggerakkan hati Koresy raja Persia memulangkan Yehuda ke Yerusalem setelah tertawan selama 70 tahun. Allah sendirilah yang bertindak sesuai janji-Nya mengatur pengembalian Yehuda ke Yerusalem. (MT)