Sabtu 03 Desember 2022
YOSIA MEREFORMASI YEHUDA
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 34
“Maka berkatalah Hilkia kepada Safan, panitera negara itu: ”Aku telah menemukan kitab Taurat di rumah TUHAN!” Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan membawa kitab itu kepada raja. Ia juga menyampaikan kabar kepada raja: “Segala sesuatu yang ditugaskan kepada hamba-hambamu, telah mereka laksanakan.” (2 Tawarikh 34:15-16)
Karya Allah itu sangat jelas melalui tindakan-tindakan-Nya dalam sejarah hidup ribuan hamba-hamba-Nya yang dipakai secara khusus. Hamba-hamba-Nya itu tidak semua mempunyai kehidupan yang baik dan benar, karena Allah ingin menunjukkan sikap-Nya kepada hamba-Nya yang baik dan benar juga kepada hambanya yang jahat dan berdosa.
Allah menyatakan kuasa-Nya mengubah Manasye yang jahat menjadi baik dan bertobat untuk tetap setia dan diberkati Allah. Amon anak Manasye tetap dalam kejahatan hingga kematiannya sehingga mati sia-sia di tangan pegawainya secara hina. Tetapi Yosia anak Amon hidup benar dan menjadi salah seorang tokoh iman yang mereformasi Yehuda pada saat pemerintahannya. Dia mengawali dengan mengatakan reformasi kehidupan iman umat sehingga terjadi pemulihan iman umat secara menyeluruh di Yehuda, pada tahun ke-18 pemerintahannya dia pun memperbaiki rumah Tuhan. Pada saat memperbaiki rumah Tuhan maka Hilkia seorang imam yang mengawasi pemugaran rumah Tuhan menemukan Kitab Taurat. Dia berkata “Aku telah menemukan Kitab Taurat di rumah Tuhan”. Satu kalimat yang sarat makna yang pada arti intinya adalah bahwa firman Tuhan akan selalu ada di rumah Tuhan.
Setelah kitab itu diserahkan ke raja Yosia maka raja membaca dan mengetahui bahwa rakyat Yehuda sudah sangat jauh menyimpang dalam kebenaran. Rupanya pemulihan awal hanyalah membuka jalan untuk menuju kepada kebenaran. Teguran firman Tuhan cukup telak sehingga Yosia membacakan dan membacakan Firman itu kepada segenap tua-tua Yehuda. Firman Tuhan harus mengalir dari rumah Tuhan. Merayakan Paskah yang terlupakan oleh raja-raja sebelumnya. Perayaan paskah itu menjadi suatu ibadah kebangunan rohani yang membangkitkan semangat umat karena mengingat fakta pertolongan Allah mengeluarkan umat dari perbudakan di Mesir.
Yosia melakukan kesalahan pada akhir hidupnya yaitu memerangi Mesir. Padahal Nekho raja Mesir sudah dipakai Allah mengingatkannya agar menghentikan niatnya untuk berperang. Pada saat peperangan di lembah Megido Yosia terkena anak panah sehingga dia dibawa prajurit meninggalkan medan perang. Tetapi Yosia wafat dan dihargai rakyat sebagai pahlawan. Perkabungan rakyat terjadi secara meluas bahkan nabi Yeremia menulis Ratapan mengantar kepergian Yosia. Yosia adalah raja yahuda yang memerintah Yehuda setia kepada Allah dari awal pemerintahan hingga sampai akhir. (MT)