Rabu 30 November 2022
PEMBAHARUAN IMAN UMAT
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 29-31
“Maka berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat ke seluruh Israel dan Yehuda membawa surat dari raja dan para pemimpin, dan mengatakan sesuai dengan perintah raja: ”Hai, orang Israel, kembalilah kepada TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, maka Ia akan kembali kepada yang tertinggal dari pada kamu, yakni mereka yang terluput dari tangan raja-raja Asyur” (2 Tawarikh 30:6)
Hizkia Raja Yehuda yang memimpin umat yang sudah sangat terjatuh kepada jurang dosa yang dalam pada kekuasaan raja Ahas, dia sadar bahwa dia haruslah mengawali pemerintahannya dengan mengadakan pembaharuan. Hizkia bukan menikmati indahnya tahta kerajaan melainkan menerima tugas berat yang justru membutuhkan pengorbanan. Dia tidaklah menganjurkan umat untuk membangun melainkan mengajak umat untuk bertobat. Hal itu sangat sukar hanya karena pertolongan Allahlah maka umat memberikan diri untuk hidup dalam pertobatan. Hizkia menyerukan pertobatan pertama kepada para imam dan orang-orang Lewi dengan perintah “Kuduskanlah dirimu, kuduskanlah rumah Tuhan dan keluarkan semua kecemaran dari rumah Tuhan”.
Puluhan tahun raja Ahas sudah merusak tatanan kehidupan iman umat dan tata ibadah di rumah Tuhan. Sikap Hizkia sangat tepat para pelayan di rumah Tuhan bersama semua para rohaniawan lah yang harus pertama bertobat. Hizkia secara tepat membuat langkah-langkah agar terjadi kebangunan rohani di seluruh Yehuda. Semua umat diajak berpaling dari hidup berdosa dan kembali kepada Allah. Kata “kembali” diulang beberapa kali dalam 2 Tawarikh 30:6-9, menandakan bahwa umat Allah telah mengalami kehidupan yang sangat jauh dari Allah, jadi pertobatan adalah jalan awal yang harus ditempuh oleh umat. Berita pertobatan haruslah menjadi seruan abadi dalam gereja Tuhan karena tidak ada perbaikan dan pembaharuan hidup tanpa ada pertobatan.
Gereja Efesus yang setia menghadapi aniaya dan setia hidup dalam kebenaran saja diperintahkan untuk bertobat, karena kehilangan kasih yang mula-mula. Perlu dipahami, sering gereja tanpa sadar menerima doktrin yang tidak alkitabiah dan berkompromi dengan dunia. Itulah sebabnya harus terus hidup berhati-hati dan selalu siap sedia bertobat. Hizkia juga mengajak umat yang bertobat itu selalu menyerahkan diri kepada Tuhan. Umat yang bertobat bukan hanya berhenti berbuat dosa tetapi haruslah mulai membangun karakter semakin baik dan semakin benar bagi kemuliaan Tuhan. Dalam membangun hidup haruslah berserah kepada Tuhan. Hizkia adalah raja Yehuda yang dapat disebut sebagai salah seorang raja Yehuda yang berhasil memperbaharui kehidupan iman umat yang sudah sangat mundur pada pemerintahan raja Ahas. (MT)