Senin 28 November 2022
TETAPLAH SETIA
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 26-27
“Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil. Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.” (2 Tawarikh 26:5,16)
Raja Uzia adalah raja Yehuda yang memulai dengan baik tetapi mengakhiri dengan buruk. Alkitab menceritakan banyak tokoh iman dan raja-raja umat pilihan Allah melakukan hal yang sama. Bukanlah hanya untuk diketahui tetapi sebagai pelajaran agar umat Tuhan bijaksana dan berhati-hati dalam menapaki perjalanan iman seumur hidup. Tidak boleh berhenti membangun hidup rohani seumur hidup.
Pada awal pemerintahannya Uzia mencari Tuhan dan mengikuti jalan-jalan Tuhan. Uzia meresponi kasih karunia Tuhan dengan benar. Dia hidup benar dan setia menyembah Tuhan serta selalu bersyukur dan memuliakan Tuhan. Allah membuat segala usahanya berhasil. Allah bertindak memberi kekuatan dan kebijaksanaan kepada Uzia untuk memimpin umat Allah. Uzia membangun bangsa menjadi bangsa yang kuat secara ekonomi dan pertahanan. Dia selalu menang dalam berperang dan bangsa yang dikalahkan memberi upeti kepadanya.
Dalam kepemimpinan Uzia, Yehuda menjadi kuat. Seorang hamba Allah nabi Zakaria mengajarnya untuk hidup takut kepada Allah. Yehuda menjadi bangsa yang setia kepada Allah. Tetapi setelah dia menjadi kuat, ia menjadi seorang yang sombong, Uzia tidaklah menjadi seorang yang melawan Allah tetapi melakukan pelayanan rohani yang bukan merupakan wewenang seorang raja melainkan wewenang seorang imam. Bila Allah tidak langsung menghukum pendosa besar karena Allah selalu memberi kesempatan untuk bertobat tetapi kalau Allah langsung menghukum pendosa kecil adalah mencegah supaya jangan terperosok kepada perbuatan dosa yang semakin besar.
Kesombongan Uzia terjadi karena dia tidak menyadari bahwa segala sesuatu perolehannya adalah karena pertolongan Allah. Melakukan pembakaran ukupan adalah bukti kesombongannya, karena hal itu berarti melangkahi tugas hamba Tuhan. Mungkin saja dia lebih baik melakukannya tetapi tetap juga harus menghargai hamba Tuhan yang melayani. Terhukum dengan menderita penyakit kusta pada dahinya adalah cara Allah menghentikan kesalahannya. Walaupun kusta itu membawa kematiannya dia tetap mati dalam keadaan setia kepada Allah.
Uzia memerintah selama 52 tahun yang kemudian diganti Yotam anaknya. Uzia cukup berbahagia karena sempat melihat anaknya yang sudah siap menggantikannya. Yotam hidup benar di hadapan Tuhan. Yotam pun menjadi raja yang kuat karena dia fokus kepada Tuhan walaupun Yotam hanya 16 tahun memerintah dia cukup banyak melakukan pembangunan di kerajaan Yehuda. Dan selama kepemimpinannya Yehuda aman. (MT)