Sabtu 26 November 2022
YOAS RAJA YANG LABIL
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 23-24
“Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja, dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba. Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada. Yoyada mengambil dua orang isteri bagi dia; dari mereka ia mendapat anak laki-laki dan anak perempuan.” (2 Tawarikh 24:1-3)
Yoas adalah raja Yehuda yang sangat labil. Hal itu mungkin saja berhubungan dengan pengalaman hidupnya yang sejak masa bayi harus disembunyikan agar selamat dari kekejaman neneknya Atalya.
Ada tiga masa perjalanan hidup Yoas dan setiap masa mempunyai perbedaan yang sangat tajam antara masa yang satu dengan yang lain:
- Masa kanak-kanak hingga remaja. Masa ini adalah masa perkembangan kepribadian yang berada dalam pengasuhan bibinya Yosabat. Selama 6 tahun dia disembunyikan di rumah Allah agar selamat dari rencana pembunuhan Atalya. Atalya adalah anak raja Ahab yang adalah juga nenek Yoas. Yoas selamat berada di rumah Tuhan karena Atalya adalah anak raja Ahab penyembah berhala baal yang pasti jauh dan tidak pernah ke rumah Tuhan. Pada umur 7 tahun Yoas diangkat menjadi raja Yehuda oleh imam Yoyada setelah berhasil mengelabui Atalya dan juga membunuhnya. Menjadi raja mulai masa kanak-kanak hingga masa remaja tentu saja dia sangat dipengaruhi dan dituntun Yoyada pamannya dalam perjalanan roda pemerintahan kerajaan Yehuda. Pengaruh imam Yoyada yang takut kepada Allah sangat besar kepadanya, sehingga Yoas bertumbuh menjadi seorang raja Yehuda yang baik dan hidup takut kepada Allah.
- Masa dewasa Yoas. Masa dewasa Yoas adalah masa yang sangat menyenangkan karena tak ada gejolak yang mengganggunya dan dia sangat dibantu oleh pamannya Yoyada. Yoyada yang dikaruniai Allah usia lanjut hingga berusia 130 tahun membuat masa dewasa Yoas sangat taat kepada Allah.
- Masa usia lanjut. Saat Yoas tidak lagi didampingi pamannya Yoyada karena Yoyada sudah mati. Saat ini adalah masa kejahatan Yoas. Yoas dipengaruhi oleh pemuka Israel untuk meninggalkan Allah dan memberontak kepada Allah. Yoas yang sangat banyak dibantu Yoyada tanpa merasa bersalah membunuh anak Yoyada. Akhirnya Yoas mati terbunuh oleh pegawai-pegawainya. Yoas mati dengan tidak terhormat.
Kelabilan hidup Yoas ini adalah hal buruk yang banyak dilakukan orang-orang beriman. Hal ini sangat penting untuk dihindari karena sangat merugikan kehidupan. Firman Tuhan berulang-ulang menegaskan betapa pentingnya kesetiaan. Orang yang labil adalah orang yang jauh dari kesetiaan, karena orang setia adalah orang yang stabil memperjuangkan keputusannya. Dan ingat bahwa orang yang setia sampai akhir lah yang diselamatkan. Yoas seorang yang meninggalkan Allah menjelang kematiannya adalah merupakan pelajaran penting bagi semua umat beriman agar terus setia memperjuangkan keputusannya. (MT)