Jumat 25 November 2022
ALLAH MENJAGA JANJI-NYA
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 21-22
“Ia pun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, sebab sesudah ayahnya mati mereka menjadi penasihat-penasihatnya yang mencelakakannya.” (2 Tawarikh 22:3-4)
Maksud baik Yosafat bekerja sama dengan Ahab sangat berdampak buruk kepada kerajaan Yehuda. Yoram anak Yosafat adalah menantu raja Ahab karena Yoram memperistrikan Atalya anak raja Ahab. Setelah Yosafat meninggal Israel menjadi penasehat Yoram yang justru memberi nasehat yang mencelakakan. Itulah sebabnya Yoram membunuh semua saudara-saudaranya yang mendapat warisan yang banyak dari ayah mereka Yosafat.
Setelah Yoram Yehuda dipimpin Ahazia dan Ahazia pun sama seperti ayahnya yang sangat jahat yang mati bersama-sama keturunan Ahab Raja Israel. Atalya adalah ibu Ahazia yang membawa bencana kepada Yehuda. Atalya membunuh semua cucunya kemudian mengangkat dirinya menjadi raja atas Yehuda. Yoas adalah satu-satunya anak Ahazia yang selamat karena Yoas anak bayi diselamatkan oleh Yosabat anak perempuan Raja. Jadi masa pemerintahannya Yoram, Ahazia dan Atalya Yehuda memasuki masa kegelapan dan puncaknya adalah masa pemerintahan Atalya anak perempuan Ahab raja Israel.
Atalya tidak dimasukkan sebagai salah seorang raja yahuda karena selama 6 tahun pemerintahannya atas Yehuda dia tidak memerintah layaknya seorang raja. Atalya justru berupaya menghancurkan Yehuda. Hanya karena campur tangan Allah lah Yehuda tidak lenyap. Kemudian Atalya adalah seorang perempuan Israel dan bukan dari suku Yehuda, jadi dia tidak dihitung sebagai dinasti Daud yang merupakan dinasti yang dijanjikan Allah menjadi kerajaan yang dikekalkan.
Selama 6 tahun Atalya menjadikan Yehuda semakin jauh dari Allah dan semakin terdampak kepada Israel yang sudah semakin dalam terlibat kepada penyembahan berhala baal. 6 tahun adalah waktu yang cukup untuk menghancurkan Yehuda bagi Atalya. Tentu saja segala upaya telah dilakukan tetapi dia tidak berhasil. Yehuda tidak melakukan perlawanan kepada Atalya. Jadi bila Yehuda tetap ada dan terus tercatat dalam sejarah bukanlah karena Yehuda kuat, tetapi karena Allah sendirilah yang bertindak melindungi umat-Nya. Allah bertindak menjaga janji-Nya agar tetap terlaksana.
Upaya Atalya untuk menggagalkan janji Allah hanyalah usaha yang hampa. Orang Yehuda pun tak mampu menjaga janji Allah terhadap mereka, karena kelemahan dan keterbatasan mereka. Saat umat-Nya tak berdaya Allah pun bertindak dengan cara melindungi Yoas, satu-satunya anak Ahazia yang luput dari kekejaman Atalya. Allah seakan membiarkan Yehuda binasa, nyatanya Dia sedang merencanakan suatu cara untuk menyelamatkan umat-Nya. (MT)