Senin 21 November 2022
MENCARI TUHAN
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 14-16
“Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah.” (2 Tawarikh 14:4)
Asa adalah raja Yehuda yang setia kepada Allah. Asa adalah anak Abia tetapi dia tidak hidup seperti Abia. Dia jauh lebih baik dari Abia ayahnya. Hal pertama yang dilakukan Asa dalam pemerintahannya adalah memerintahkan rakyat untuk mencari Tuhan. Raja Asa menyadari bahwa sumber kemenangan dan damai sejahtera umat adalah dari Allah. Itulah yang mendasari perintah seorang raja agar rakyatnya mencari Tuhan.
Mencari Tuhan adalah merupakan sikap kepada Tuhan antara lain berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati. Dalam pemerintahan Rehabeam dan Abia rakyat sudah mempunyai kecenderungan hati meninggalkan Tuhan. Asa pun memerintahkan agar rakyat mencari Tuhan dalam pengertian kembali kepada Tuhan.
Kemudian mencari Tuhan dapat diartikan merindukan kehadiran Tuhan dalam hidup sebagai pemimpin untuk hidup dalam kebenaran. Selanjutnya mencari Tuhan dapat juga dipahami sebagai sikap mengikut Tuhan dan mempercayainya sebagai satu-satunya tempat bersandar atau satu-satunya yang dapat diandalkan. Asa sangat tepat dalam hal memerintahkan rakyatnya untuk mencari Tuhan karena orang yang mencari Tuhan akan mengalami damai sejahtera dan menerima rahmat dan kasih karunia dari Allah.
Orang yang mencari Tuhan selalu mengalami kehadiran Allah sehingga menerima kekuatan baru dan sanggup berdiri tegak mengalahkan musuh-musuh yang selalu berusaha menyerang. Raja Asa bukan hanya memerintahkan tetapi sudah lebih dulu melakukan. Asal menolak segala bentuk penyembahan Berhala. Tetapi pada akhir-akhir pemerintahannya dia terjatuh juga dalam sikap tidak bersandar kepada Allah. Tidak mudah untuk hidup setia dalam kebenaran tetapi hal setia adalah keharusan. Asa menolak nasehat nabi bahkan dia menganiaya seorang nabi.
Hal yang sangat sering dilakukan raja-raja Israel dan Yehuda adalah menolak nasehat para nabi. Kelemahan penguasa adalah tak mau disaingi, sehingga seorang nabi sering dianggap sebagai saingan saat para nabi harus menyampaikan pesan penting kepada raja. Menurut Asa mungkin saja tidak melakukan kesalahan tetapi “Mata Tuhan menjelajah hingga ke lubuk hati manusia”.
Allah tentu menghargai para pengabdi yang setia tetapi menghukum yang tidak setia. Allah mengetahui kebaikan raja Asa tetapi juga mengetahui kejahatannya. Allah mengetahui cara tepat dan terbaik untuk menolong hamba-Nya. (MT)