Minggu 20 November 2022
ISRAEL DAN YEHUDA
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 12-13
“Ketika Tuhan melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman Tuhan kepada Semaya, bunyinya: ”Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Ku tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak.” (2 Tawarikh 12:7)
Penulis Tawarikh sangat sering menekankan bahwa berkat-berkat Allah mengikuti ketaatan dan kutuk mengikuti pemberontakan kepada firman Allah. Selama Rehabeam yang taat Firman tetap terlindungi tetapi begitu berubah setia dia dan umat berada pada tekanan dan kekuasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Seperti Sisak raja Mesir menyerang Yerusalem. Keadaan umat dalam kuasa Rehabeam berada pada kondisi tidak taat atau meninggalkan Tuhan. Menanggapi bahaya ini Rehabeam dan umat segera menyadari kesalahan dan kembali kepada Allah setelah mendapatkan teguran keras dari nabi Semaya.
Sikap Rehabeam merendahkan diri di hadapan Allah adalah merupakan bukti penyesalan dan pertobatannya. Rehabeam menerima hukuman dari Allah sebagai bukti keadilan-Nya dan menerima perlindungan setelah pertobatannya adalah merupakan bukti kasih Allah. Tuhan mengampuni dan memulihkan Rehabeam bersama seluruh umat Israel. Pada awalnya Rehabeam menunjukkan dirinya sebagai seorang yang kuat tetapi kekuatannya tak berarti karena tidak disertai dengan ketaatan kepada Allah. Saat Rehabeam merendahkan diri di hadapan Allah negara aman dan damai, tetapi saat dia lengah dan mulai melupakan Tuhan negara dalam bahaya.
Selama Rehabeam berkuasa yang memakan waktu selama tujuh belas tahun selalu saja bentrok dengan Yerobeam sehingga kondisi negara tidak stabil. Rehabeam digantikan anaknya Abia menjadi raja Yehuda. Abia tetap labil seperti ayahnya dan juga bentrok dengan Yerobeam. Hanya 3 tahun Abia menjadi raja Yehuda sudah bentrok dengan Yerobeam. Perang saudara antara Israel dan Yehuda tak terelakkan. Yehuda selalu saja jadi pemenang karena Yehuda biasanya lebih bersandar kepada Allah karena Yehuda masih setia kepada Allah. Israel sangat dipengaruhi Yerobeam menyembah berhala lembu emas adalah bukti bahwa Israel secara perlahan mulai berubah setia kepada Allah Tawarikh mencatat bahwa kemenangan Abia dan pengikutnya karena mereka mengandalkan Allah. Faktanya Abia sama seperti ayahnya walaupun masih bersandar kepada Allah tak terdampak menjadi berkarakter yang sesuai dengan kehendak Allah.
Ada perbedaan yang tajam dalam tujuan penulisan raja-raja dengan Tawarikh yaitu dalam hal tekanan kepada kesetiaan. Ezra memberi teladan kepada kesetiaan karena Yehuda yang pulang dari pembuangan tentu adalah umat yang setia sedangkan Israel yang terbuang ke Asyur adalah umat yang kurang setia. Jadi Ezra berusaha mengkontraskan Israel dengan Yehuda. (MT)