Rabu 16 November 2022
WUJUD SETIA KEPADA ALLAH
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 7:1-22
“Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.” (2 Tawarikh 7:14-15)
Mulai dari pasal 5 dan 6, sudah menjelaskan tentang pentahbisan bait suci. Semua hal yang sangat luar biasa terjadi sebagai penggenapan janji Allah kepada raja Daud. Sebagai ritual keagamaan dilaksanakan dengan baik oleh para imam sebagai respon atas kasih dan kebaikan Allah. Pembangunan bait Allah juga dilakukan raja Daud dan Salomo adalah sebagai sikap untuk menanggapi kebaikan Allah, bukan menyediakan tempat untuk Allah. Raja Daud dan Salomo menyediakan tempat yang layak untuk menikmati kehadiran Allah di tengah persekutuan dan ibadah umat-Nya.
Selama pentahbisan bait Allah berlangsung Salomo bukan menikmati kemeriahan pentahbisan tidak juga hanyut dalam ritual keagamaan yang sedang dilaksanakan dengan panduan para imam yang mewakili umat memberi korban persembahan kepada Allah. Salomo justru terus berdoa dan bersyukur kepada Allah, sehingga kemuliaan Allah dinyatakan. Kemuliaan Allah yang nyata melalui manifestasi kehadiran dan kemegahan Allah berupa api yang turun dari langit yang memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan. Selanjutnya Tuhan menampakan diri kepada Salomo, sebagai tanggapan Tuhan kepada doa Salomo. Hal itu menegaskan bahwa Allah telah mendengar doa Salomo. Tetapi Allah memberi petunjuk kepada Salomo, bahwa Allah mengokohkan kerajaan Salomo hanya kalau Salomo setia dan memimpin umat setia kepada Allah.
Ada hal yang harus dilakukan Salomo dan umat Israel sebagai wujud kesetiaan mereka kepada Allah:
- Merendahkan diri, merendahkan diri berarti mengakui kelemahan umat yang tidak mempunyai kekuatan atau hal-hal yang dapat mereka banggakan bila hidup jauh dari Allah. Karena hanya Allahlah yang menjadi kekuatan dan kebanggaan umat-Nya.
- Berdoa, umat haruslah bertekun dan setia berdoa kepada Allah. Berdoa adalah wujud dari ketergantungan umat kepada Allah. Doa adalah nafas dan kehidupan. Jadi harus sungguh-sungguh dan tidak berkeputusan.
- Mencari wajah Allah atau selalu mendambakan kehadiran Allah bukan hanya sekedar agar luput dari kemalangan.
- Berbalik dari jalan yang jahat. Hal ini adalah peringatan tegas kepada umat, khususnya kepada Salomo kesalahan dan kejatuhan akan terjadi tetapi cepat-cepatlah bertobat karena Allah selalu siap mengampuni dan memberi kesempatan kedua. (MT)