Kamis 10 November 2022
DAUD MENGATUR PELAKSANAAN IBADAH
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 26-28
“Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.” (1 Tawarikh 28:9)
Raja Daud sangat sungguh-sungguh mengatur keteraturan pelaksanaan ibadah dalam membangun kedekatan umat dengan Allah. Daud melakukan tugasnya sebagai raja yang mengatur agar segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah berjalan dengan baik. Daud tidak mencampuri tugas imam, dia hanya melakukan yang patut dikerjakan dan diatur oleh seorang raja. Daud menugaskan orang-orang yang menunggu pintu dan para pejabat lainnya, panglima-panglima tentara serta para pembesar lainnya. Daud menginginkan agar imam lebih fokus dan lebih tenang melakukan tugas keimamatan, tidak terganggu mengatur hal-hal yang dapat dilakukan penduduk atas petunjuk Daud sebagai seorang raja. Daud selalu berupaya agar umat dalam kekuasaannya tetap tenang dalam membangun hubungan dengan Allah.
Daud berharap agar umat Allah selama berada dalam kekuasannya tetap tenang dalam beribadah, sehingga dia berusaha membuat para imam dan suku Lewi fokus dalam melaksanakan ritual-ritual keagamaan. Demikian juga harapannya kepada anaknya Salomo. Daud berusaha mempersiapkan segala sesuatu hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan bait Allah, agar Salomo fokus membangun bait Allah. Daud juga memberi nasehat kepada anaknya agar tetap takut dan taat kepada Allah. Syarat agar kerajaan Israel aman dan jaya adalah Salomo harus tetap hidup taat kepada Allah. Salah satu instruksi Daud kepada Salomo adalah “Kenallah Allah ayahmu”. Daud berharap agar Salomo memiliki pemahaman yang jelas tentang pribadi Allah dan kerinduan Allah agar Salomo hidup dekat dan bersekutu dengan Allah dan firman-Nya.
Daud juga berharap agar anaknya Salomo melayani Allah dalam pengertian senantiasa berdoa untuk menikmati kehadiran Allah dalam kehidupannya. Umat Allah berdoa jangan sampai terperangkap kepada rutinitas keagamaan yang tak memberi dampak yang baik dalam kehidupannya. Berdoa harus tetap dijalankan dan dihidupi sebagai pengalaman rohani yang indah mengalami persekutuan dengan Allah. Doa adalah menikmati fakta kehadiran-Nya yang aktif dalam kehidupan, agar berdampak pada keinginan kudus untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Artinya doa haruslah membawa kehidupan para pendoa hidup lapar dan haus akan kebenaran-Nya. (MT)