Rabu 09 November 2022
IBADAH DAUD
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 24-25
“Inilah rombongan-rombongan anak-anak Harun. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.” (1 Tawarikh 25:1)
Sebelum Raja Daud, ibadah umat sangat berpusat pada ritual-ritual agama yang dilaksanakan umat melalui pimpinan ibadah oleh para imam. Jadi penataan imam perlu dilaksanakan agar pelayanan ritual agama dapat terlaksana secara teratur dan rapi. Para imam semakin banyak jadi perlu penataan dengan cara membagi dalam beberapa rombongan agar semua imam melakukan tugas Imamat dengan baik. Tugas mempersembahkan korban-korban adalah tugas pelayanan imam memandu umat menghampiri Allah untuk menerima pengampunan. Umat yang menerima pengampunan itu dituntun juga untuk mentaati Allah. Jadi tugas imam bukan saja pelaksana ritual agama untuk memperoleh pengampunan tetapi ditindaklanjuti dengan pengajaran untuk mengarahkan umat melakukan dan mentaati Taurat Allah. Ritual pengorbanan berakhir setelah Yesus dikorbankan menjadi korban penghapusan dosa sekali untuk selama-lamanya.
Pada zaman Perjanjian Baru para imam sangat menyimpang dari kebenaran firman Allah. Itulah sebabnya para imam dan umat Allah tidak mengerti arti dan tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia. Ketidakpahaman mereka akan nubuat para nabilah yang menjadikan para imam menjadi penyalib Kristus. Setelah raja Daud ada perkembangan ibadah yang tidak lagi terlalu berpusat pada ritual-ritual agama. Daud memilih pemusik dan para pemuji dalam pendekatan kepada Allah. Dalam ibadah Daud menggunakan musik dan nyanyian disertai nubuat menjadi pusat pelaksanaan ibadah. Mendekati dan menyembah Allah melalui musik dan nyanyian menjadi sangat penting. Bernyanyi dan bermain musik di bawah pengaruh dan kuasa langsung Roh Kudus menjadi pengalaman spiritual yang dialami oleh umat yang beribadah. Kemudian bernubuat dalam arti menggunakan suara umat untuk melayani Allah dan menyatakan kemuliaan-Nya terjadi juga saat umat bersekutu untuk beribadah.
Dalam Terang perjanjian baru semua orang percaya menjadi imam-imam atau keimanan yang secara langsung mempersembahkan pujian dan mempersembahkan diri kepada Allah. Kemudian dalam terang Perjanjian Baru bernyanyi bermazmur dan bernubuat menjadi manifestasi Roh Kudus dalam dan melalui orang percaya. Hal itu akan selalu nyata dalam hidup berjemaat pengikut Kristus yang selalu membuka diri untuk Roh Kudus bekerja secara leluasa dalam komunitas orang percaya. (MT)