Senin 07 November 2022
DOSA DAUD DAN AKIBATNYA
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 20-21
“Dan berkatalah Daud kepada Allah: ”Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya Tuhan, Allahku, biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umat-Mu.” (1 Tawarikh 21:17)
Allah mengaruniakan kemenangan demi kemenangan kepada Daud, sehingga secara perlahan tanpa sadar Daud merasakan dan menerima kemenangan itu sebagai hal yang lumrah. Daud mulai berpendapat bahwa kemenangan itu berhubungan dengan keadaan umat Israel yang semakin besar dan kuat. Iblis pun membujuk Daud untuk menghitung kekuatan umat Israel. Allah mengijinkan iblis untuk mencoba Daud, dan Daud jatuh kepada dosa kesombongan. Daud betul-betul memerintah Yoab menghitung kekuatan umat Israel.
Melalui kejatuhan Daud ini dapatlah kita mempelajari kegiatan iblis, sehingga selalu siap mengalahkannya:
- Iblis itu adalah pencegah keras umat Allah yang mau hidup taat kepada Allah. Iblis yang berhasil mencegah akan segera juga menuduh orang yang menentang akan segera juga menuduh orang yang menentang kehendak Allah. Itulah sebabnya iblis itu adalah penggoda dan penuduh. Daud di goda agar hidup sombong tetapi segera menuduh saat jatuh ke dalam kesombongan. Jadi lawanlah iblis itu maka ia akan lari darimu. Janganlah pernah memberi kesempatan kepada iblis.
- Iblis biasanya bekerja dengan cara mempengaruhi hati dan pikiran manusia. Iblis mempengaruhi hati dan pikiran Daud dengan cara bahwa menghitung kekuatan adalah hal yan biasa dan dapat dijadikan sebagai sikap menghargai pemberian Allah.
- Iblis secara licik menggiring Daud kepada dosa kesombongan dan membanggakan diri sendiri atau karya diri sendiri. Kesombongan Daud menjadi tempat perpijak iblis untuk menuduh Daud. Allah segera menghukum Daud atas dosa kesombongannya. Allah menghukum untuk melindungi Daud agar tidak terjatuh lagi kepada dosa yang bisa membinasakan Daud. Dosa Daud berakibat buruk kepada seluruh umat Israel.
Ada 3 hukuman dan Daud diijinkan memilih satu di antara ketiganya. Tiga(3) tahun kelaparan, 3 bulan terusir dan 3 hari diancam pedang Allah dalam bentuk penyakit sampar. Daud memilih yang ketiga, karena dia memilih mati di tangan Tuhan dari pada di tangan manusia atau musuh. Daud segera mohon ampun dan menyesali kesalahannya karena hukumannya menimpa semua umat. Seorang pemimpin haruslah hati-hati dalam bertindak karena bila salah dalam bertindak dan membuat kebijakan akan berdampak buruk kepada semua umat yang dipimpinya. Pemimpin dihukum lebih berat dari umat yang dipimpinnya, adalah sangat masuk akal. Jadi bila mau menjadi seorang pemimpin hendaklah dengan pertimbangan yang serius dan hati-hati, karena haruslah siap menanggung konsekuensi kepemimpinannya. (MT)