Kamis 03 November 2022
BERMAZMUR BAGI ALLAH
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 15-16
“Maka Daud dan para tua-tua Israel dan para pemimpin pasukan seribu pergi untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan itu dari rumah Obed-Edom dengan sukacita. 26Dan oleh karena Allah menolong orang Lewi yang mengangkat tabut perjanjian Tuhan itu, maka dipersembahkanlah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan.” (1 Tawarikh 15:25-26)
Tabut Allah berisi 2 loh batu berisi dasa titah buli-buli berisi manna dan tongkat Harun sangat penting bagi umat Israel. Tabut itu penting karena melambangkan tuntunan dan kehadiran Allah bagi umat yang taat dan setia akan perjanjian-Nya,, Daud menyediakan tempat agar tabut Allah ditempatkan di Yerusalem karena Daud mau mengembalikan umat Allah ke dasar iman awal. Daud ingin agar firman Allah tetap menjadi pusat kehidupan umat. Saat tabut Allah diangkut dengan cara-cara yang benar dan tepat untuk menjaga kekudusannya Daud menyambut dengan tari-tarian dan pujian. Tarian dan pujian bila dipadu dengan benar dan baik, sangat potensial mengangkat hati menghampiri hadirat Allah. Puji-pujian Daud terungkap melalui kata-kata puitis untuk memuliakan Allah. Mazmur dan kidung pujian sangat indah dilantunkan untuk menyembah Allah.
1 Tawarikh 16:10 “Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan”. Ungkapan syukur yang diwujudkan melalui pujian dapat membebaskan dari berbagai kekhawatiran hidup. Mencari Tuhan dengan tekun dalam pengertian mendekatkan diri kepada Tuhan akan mendatangkan sukacita dan damai. Bila menelusuri perjalanan hidup Daud yang penuh pergumulan dan tantangan seakan-akan tak mungkin baginya untuk bersyukur, bernyanyi dan bermazmur. Tetapi faktanya dia adalah pemazmur dan pemuji Allah yang tekun dan setia. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan Mazmur dan pujian serta bersyukur itulah yang membuatnya hidup berkemenangan.
Tentu juga sebagai raja, Daud mempunyai tugas dan pekerjaan yang padat, tetapi hal itu tak diizinkan menjadi penghalang untuk terus bermazmur membangun hubungannya dengan Allah. Daud sangat fokus pada kehidupan ibadah yang penuh pujian kepada Allah. Melalui Mazmur dia ingin mentransformasikannya kepada umat agar menghargai kesempatan membangun hubungan dengan Allah melalui pujian. Daud menunjuk orang-orang bertugas dalam ibadah. Dalam hal memilih yang bertugas dalam ibadah Daud sangat selektif karena bukan hanya berdasarkan keterampilan tetapi sangat mengedepankan kekudusan hidup. Dan satu lagi yang tak boleh diabaikan adalah sikap hati dan sikap iman selalu hidup dekat dengan Allah. (MT)