Senin 31 Oktober 2022
PENYERTAAN ALLAH
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 12:1-40)
“Lalu Roh menguasai Amasai, kepala ketiga puluh orang itu: Kami ini bagimu, hai Daud, dan pada pihakmu, hai anak Isai! Sejahtera, sejahtera bagimu dan sejahtera bagi penolongmu, sebab yang menolong engkau ialah Allahmu! Kemudian Daud menyambut mereka dan mengangkat mereka menjadi kepala pasukan.” (1 Tawarikh 12:18)
Kitab Tawarikh ini bukanlah merupakan koreksi kepada kitab Samuel dan Raja-raja, tetapi lebih tepat bila dinyatakan sebagai kitab yang memperkaya. Walaupun Samuel dan Raja-raja sudah cukup. Kemudian dapat juga disimpulkan sebagai karya Allah mnelalui penulis yang berbeda tetapi sumber pengilhamannya satu yaitu Allah sendiri. Kitab Samuel ditulis pada abad ke-10 SM dengan tema kerajaan Teokrasi, Raja-raja pada abad ke-6 SM dengan tema kerajaan Israell dan Yehuda, Tawarikh pada abad ke-5 SM, dengan tema sejarah penebusan Israel. Beda waktu, beda penulis, beda tema tetapi menulis sejarah yang sama, tetapi isi sangat serasi dan harmonis adalah pembuktian bahwa sumbernya adalah Allah, jadi betul-betul adalah firman Allah.
Penulis Tawarikh yang secara tradisional disebut adalah Ezra seorang imam dan boleh juga disebut nabi dalam fungsinya adalah seorang yang pulang dari negeri pembuangan. Itulah sebabnya tema Kitab Tawarikh adalah sejarah penebusan Israel. Karena isi tulisannya adalah selalu mengarah pada “Allah sendirilah yang menebus Israel” melalui kemenangan-kemenangan atas bangsa yang mau meguasai termasuk memulangkan Yehuda dari negeri pembuangan. Pelarian Daud dari pengejaran Saul cukup terperinci dalam kitab Samuel tetapi dalam kitab Tawarikh menulis secara garis besar saja. Tetapi menjadi sangat membantu kita untuk memahami alasan kemenangan-kemenangan walaupun sebagai pelarian.
Penulis Tawarikh menjelaskan bahwa selain orang susah ternyata Daud diikuti para pahlawan-pahlawan gagah perkasa, terampil dalam menggunakan senjata dan ahli dalam mengatur strartegi perang. Kemudian pernyataan pahlawan Amasai yang tergabung dengan Daud. Amasai dikaruniai ilham kenabian yang secara tegas menyatakan bahwa Allah akan selalu menyertai Daud dan memberi damai sejahtera kepadanya dan pengikutnya, seperti janji Yesus kepada semua pengikut Kristus. Dan para pahlawan gagah perkasa pengikut Daud itulah yang mengangkat Daud menjadi raja Israel di Hebron saat Saul masih raja Israel di Yerusalem. Karena sesungguhnya sudah lama Daud menjadi raja Israel secara legal saat Saul raja Israel secara faktual. Tetapi begitulah cara penulis Tawarikh menulis bahwa Allah selalu terlibat dalam sejarah umat pilihan-Nya sebagai sikap menebus Israel tetap menjadi milik-Nya. (MT)