Minggu 30 Oktober 2022
KOTA DAUD
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 11:1-47
“Lalu Daud menetap di kubu pertahanan itu, sebab itu orang menamainya: Kota Daud. Ia memperkuat kota itu sekelilingnya, mulai dari Milo, bahkan sekelilingnya seluruhnya, sedang Yoab membangun kembali selebihnya dari kota itu. Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan semesta alam menyertainya.” (1 Tawarikh 11:7-9)
Dalam kitab Tawarikh tidak menulis banyak mengenai penderitaan Daud sebelum dia menjadi raja menggantikan Saul. Hanya meninyinggung sedikit untuk menjelaskan tidaklah mudah bagi Daud menjadi raja Israel menggantikan Saul. Hal itu dikarenakan tujuan utamalah yang penting untuk disampaikan antara lain adalah pentingnya menulis sejarah karena karya penebusan Allah tidak terlepaskan dari sejarah umat Israel.
Kemudian adalah menyemangati umat Allah pasca pembuangan yang kembali menetap di tanah air mereka yang sduah mereka kenal dengan “Kota Daud”. Selanjutnya fokus penulis adalah menjelaskan fakta pembangunan bait suci oleh raja Salomo tanpa menyinggung kemurtadan dan penyembahan berhala yang menjatuhkan Salomo. Raja Daud mengawali pemerintahannya di Hermon selama 7 tahun yang kemudian di Yerusalem kota Daud. Disebut kota Daud karena dialah yang merebut dari orang Yebus penduduk asli Yerusalem. Kota Daud ini disebut juga kubu pertahanan Sion karena bukit Sion adalah landasan dari kota Yerusalem.
Bukit Sion adalah kubu pertahanan suku Yebus sebelum direbut Daud. Bukit Sion menjadi tempat yang dikuduskan setelah Daud membawa tabut perjanjian ke Sion. Kemudian nama Sion pun dipakai untuk Yerusalem. Bila kita melihat nama-nama pahlawan Daud maka kita pun menyadari bahwa secara politik kekuatan Daud bukanlah hanya terletak dalam kepahlawanan Daud tetapi juga karena kekuatan pahalwan-pahlawannya yang bersatu berjuang untuk bangsa. Salah seorang pahlawan Daud adalah Uria salah satu orang perkasa yang dengan setia memberikan dukungan kuat kepada Daud. Namun Daud membunuh Uria secara tidak langsung untuk mendapatkan dan memperistrikan Batsyeba sebagai istri Daud. Ini terhitung dosa Daud yang dasyat sehingga dia harus siap menerima hukuman. Matius 1:6 menyinggung dosa Daud ini dengan menuliskan “Isai memperanakkan Daud. Daud memperanakan Salomo dari istri Uria”. Penulis Tawarikh dan Matius tidak menyembunyikan dosa raja Daud ini. Tujuannya adalah bahwa Daud adalah pendosa yang cukup buruk tetapi anugerah Allah tetap menjadikannya sebagai bagian dari karya penebusan Allah.
Yerusalem tetap disebut kota Daud dan Yesus pun disebut anak Daud. Dosa Daud ditulis bukan untuk ditiru tetapi untuk dihindari, karena walaupun anugerah pengampunan Allah nyata tetapi hukuman Allah pun lebih nyata. (MT)