Kamis 27 Oktober 2022
INFORMASI TENTANG SUKU LEWI
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 6:1-81
“Inilah orang-orang yang ditugaskan oleh Daud memimpin nyanyian di rumah Tuhan sejak tabut itu mendapat tempat perhentian. Di hadapan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan, mereka melayani sebagai penyanyi sampai Salomo mendirikan rumah Tuhan di Yerusalem. Mereka melakukan tugas jabatannya sesuai dengan peraturannya” (1 Tawarikh 6:31-32)
Suku Lewi sering tak mendapat perhatian yang berhubungan dengan perjalanan sejarahnya. Hal ini terjadi karena mungkin suku Lewi adalah suku yang netral karena tugas pelayanan mereka adalah di rumah Tuhan. Jadi mereka akan selalu ada dalam setiap ritual agama umat Allah. Saat kerajaan Israel pecah menjadi 2 kerajaan, suku ini ada di Israel ada pula di Yehuda. Tetapi penulis Tawarikh tidak mengabaikan keberadaan suku Lewi, bahkan dia memberi penjelasan bahwa suku Lewi berada pada pusat kehidupan umat pilihan Allah. Dengan mendaftarkan silsilah suku Lewi penulis ingin menempatkan suku-suku Lewi setara dengan suku lain tetapi dalam tugas mereka mempunyai keistimewaan. Daud menugaskan mereka sebagai penyanyi di kemah pertemuan. Dan pelayanan mereka itu terus berlangsung hingga Salomo membangun bait Allah. Umat Lewi ini adalah pemandu umat untuk menghampiri dan mengalami hadirat Allah. Penyembahan dan pujian adalah suatu bentuk pelayanan dan pengabdian kepada Allah yang sungguh berkenan kepada-Nya. Melalui penyembahan dan nyanyian pemujaan umat mempersembahkan diri kepada-Nya di dalam iman dan kasih.
Efesus 5:19 “Dan berkata-katalah seorang kepada yang laun dalam Mazmur kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”. Melantunkan pujian rohani adalah sarana peneguhan iman, pengajaran praktis serta ucapan syukur dan doa untuk mengeratkan diri kepada Allah. Menyanyikan nyanyian rohani bagi Tuhan bukanlah sarana menghibur diri tetapi adalah ungkapan iman pujian dan penyembahan untuk menikmati fakta kedekatan diri kepada Allah. Keturunan Harun tentu adalah juga suku Lewi yang mempunyai kedudukan istimewa sebagai imam besar. Keturunan Harun mempunyai dinasti dan sejarah khusus yang melengkapi sejarah perjalanan umat Israel. Hal ini penting sebagai pegangan umat Allah bahwa semua kalangan mendapat perhatian dari Allah. Kemudian perlu mengetahui bahwa waktu terus berjalan membuat terjadinya perubahan. Awalnya suku Lewi tidak mendapat warisan karena mereka dikhususkan memjadi pelayanan di rumah Tuhan, tetapi dalam perkembangan sejarah ternyata suku Lewi mempunyai kota-kota sebagai kediaman. Dalam pelayanan gereja selalu saja ada perubahan, tetapi tetaplah harus tunduk kepada standar firman Allah. (MT)