Senin 24 Oktober 2022
MEMBACA SILSILAH JANGAN BOSAN
Bacaan Sabda : 1 Tawarikh 1-2
“Adam, Set, Enos, Kenan, Mahalaleel, Yared, Henokh, Metusalah, Lamekh, Nuh, Sem, Ham dan Yafet. Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan Tiras. Keturunan Gomer ialah Askenas, Difat dan Togarma” (1 Tawarikh 1:1-6)
Membaca 2 pasal pertama 1 Tawarikh ini sudah pasti membosankan, sebab untuk apa mengetahui silsilah rumit orang zaman purba kala, silsilah diri sendiri saja tidak tahu karena merasa tidak perlu. Tetapi sesungguhnya ada hal yang sangat spektakuler dalam penulisan silsilah ini. Ini ditulis pada pasca pembuangan ke Babel dan hal yang ditulis adalah silsilah menusia pertama sampai pada raja-raja Israel. Itu berarti kurang lebih seribu tahun telah terlewati. Inilah yang dinamakan karya Allah dalam sejarah dan melalui sejarah umat-Nya.
Menurut tradisi bahwa penulis Tawarikh ini adalah Ezra, yang selama hidupnya melakukan pekerjaan-pekerjaan penting yang menyibukkannya dan menyita waktunya. Belum lagi akurasi silsilahnya sangat beralasan bila berpendapat bahwa seorang manusia tak akan mampu melakukannya tanpa campur tangan dan karya Allah memakai manusia yang hidup dekat dan berkenan kepadanya
Sesungguhnya menulis daftar keturunan dalam kitab suci mempunyai berbagai tujuan antara lain adalah:
- Menghubungkan umat Allah yang pulang dari pembuangan kepada nenek moyang mereka agar punya kesadaran bahwa mereka adalah umat pilihan Allah secara historis dan milik Allah secara rohani. Karena mereka adalah milik Allah maka Allah bertindak memulangkan mereka sesudah 70 tahun di negeri pembuangan. Mereka kembali ke Yerusalem karena secara historis Yerusalem adalah negeri mereka sesuai dengan janji Allah.
- Kemudian bertujuan untuk menolong umat Allah bertekad menetap di negeri mereka sendiri sebagai umat pemilik dan merdeka bukan umat terbuang yang terjajah.
- Selanjutnya tujuan utama adalah menelusuri keturunan atau silsilah keluarga yang melaluinya Allah akan menggenapi janji keselamatan dari Allah untuk manusia berdosa. Allah sudah berjanji bahwa kerajaan Daud dikekalkan dalam arti dari suku Yehuda melalui keluarga Daud akan datang Mesias penebus manusia berdosa dari cengkraman iblis dan dosa.
Memulai dari Adam, Set dan Enos menjelaskan bahwa penulis Tawarikh mempercayai pasal-pasal pertama Kejadian adalah sejarah yang terandalkan secara faktual bukanlah legenda. Jadi tercantumkannya silsilah-silsilah dalam Alkitab membuktikan bahwa hubungan Allah dengan manusia bukanlah doktrin semata bukan juga rekayasa filsafat melainkan fakta yang terbuktikan secara historis. Allah berkarya dan menyatakan diri bukan hanya melalui ciptaan-Nya tetapi juga melalui sejarah manusia dan sempurna saat Dia menjadi manusia. (MT)