Minggu 23 Oktober 2022
YEHUDA TERTAWAN KE BABEL
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 25:1-30
“Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia. Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel” (2 Raja-raja 25:6-7)
Raja-raja setelah Yosia adalah anak-anak Yosia dan Zedekia adalah putra bungsunya. Zedekia memerintah selama 11 tahun atas Yehuda. Agak kurang masuk akal juga karena Yoahas, Yoyakhim, Yoyakhin dan Zedekia 4 orang anak Yosia adalah raja-raja yang sangat jahat, sangat berbeda dengan ayah mereka. Tetapi sepertinya perlu disinggung lagi betapa buruknya dampak hidup berpoligami.
Empat(4) orang anak Yosia ini adalah dari istri Yosia yang berbeda, artinya 4 orang anak dari 4 orang istri. Yosia adalah raja yang benar dan baik tetapi suami dan ayah yang buruk. Puncak kejahatan anak Yosia adalah pada anak bungsunya Zedekia. Raja Zedekia sering mendapat nasehat dari nabi Yeremia, tetapi dia menolak karena lebih menerima nasihat dari nabi-nabi palsu. Pemberontakan Zedekia kepada orang Babel telah membawa malapetaka kepada orang Yehuda. Yeremia meratapi Kejadian ini karena tak perlu terjadi kalau Zedekia mentaati firman Allah melalui nabi Yeremia. Malapetaka yang menimpa orang Yahudi adalah kelaparan dan wabah yang menewaskan sepertiga orang Yahudi dan sepertiga tewas oleh pedang orang Babel. Zedekia bukan saja menolak nasehat nabi Yeremia tetapi disertai juga dengan menganiaya nabi sejati itu demi mentaati nabi-nabi palsu yang diangkatnya sendiri. Tragedi tak akan terjadi bila dia mentaati nabi Yeremia. Zedekia menyaksikan dulu anak-anaknya disembelih di hadapannya sebelum dia dibutakan kemudian dibelenggu menjadi tawanan ke Babel bersama umat Yahudi lainnya.
Gereja perlu belajar dari peristiwa yang tragis Ini. Gereja harus memastikan bahwa dia digembalakan oleh seorang gembala yang sungguh-sungguh membangun hidup saleh. Dan ingat bila mempunyai kecenderungan hati untuk memberontak kepada gembala yang benar-benar seorang gembala cukup beresiko buruk kepada diri sendiri. Peringatan ini bukan hanya kepada jemaat tetapi terutama kepada gembala. Yehuda tertawan ke Babel adalah bagian dari rencana Allah, tetapi pembunuhan massal orang Yehuda adalah akibat penolakan Zedekia terhadap firman Allah yang disampaikan nabi Yeremia. Nabi Yeremia sudah memerintahkan lebih baik menyerah kepada Babel tetapi Zedekia mengadakan perlawanan karena nasehat nabi-nabi palsu. (MT)